Tapi percayalah, menapaki 18 lantainya sebenarnya tidak terlalu melelahkan. Hanya gerah akibat terlalu banyak orang lah yang terasa mengganggu. Tapi terbayang kan bagaimana indahnya hamparan laut biru, pasir putih, batu-batu besar ditambah orang-orang yang berkegiatan dan lalu lintas kapal pengunjung yang tampak dari atas? Sambil menikmati sepoinya angin, memanjakan mata sejenak dari puncak mercusuar, yang hingga saat ini masih berfungsi sebagai penuntun kapal, tak bisa dilewatkan.
Angin laut masih akrab mengiringi ke pulau selanjutnya. Mengisi perut setelah lelah menaiki mercusuar dan snorkeling di spot di sekitar Pulau Lengkuas. Spotnya standar, namun tidak masalah, yang penting basah. Ikannya cukup banyak juga, sih.
Jadi, ada baiknya membawa bekal makan sebelum berlayar. Agar lebih menghemat pengeluaran dan bersantap tanpa menggerutu pada perbandingan terbalik antara rasa dan harga makanannya. Hmm, baiklah, memang betul, kedua hal itu memang relatif bagi tiap orang.
Menuju Senja
Selepas dari Pulau Tanjung Kepayang  kegiatan hopping island hanya diisi dengan foto-foto di pulau-pulau kecil. Ada pulau pasir yang hanya muncul saat surut, dan satu Pulau Batu Berlayar dengan tembok granit purba yang besar-besar.
Sebelum senja berpulang, dipastikan sudah berada di dermaga lagi. Hopping island selesai, waktunya menunggu senja. Tempat yang paling pas adalah dengan  berkendara ke arah utara yaitu Pantai Tanjung Tinggi atau arah selatan di mana saya sempat singgah di Tanjung Binga.
Tanjung Binga memang bukan tempat wisata, puluhan kapal memenuhi pantainya, berantakan. Dari kapal-kapal yang baru dibuat dan sudah usang. Ada keramba ikan karena memang ini kampung nelayan. Tapi, letaknya yang menghadap ke barat, menjadikannya salah satu spot senja menarik. Apalagi jika lembayung menyinari kapal-kapal itu. Fenomena alam dan kehidupan masyarakat berbaur menjadi suasana senja nan eksotis.
Batu-batu granit besar memang menjadi hiasan apik di pantai-pantai Belitung. Dijamin, kombinasi pasir, batu, laut, senja (jika langit tak berawan) dan model wanita cantik (jika ada) akan menghiasi memori kamera. Sekedar ber-selfie sudah menjadi kewajiban.
Tak berlebihan memang branding pada Pantai Tanjung Tinggi. Sebuah tweet dari @Kemenpar_RI bertanggal 27 Maret 2017 menampilkan 3 Pantai Indonesia yang mendapat penghargaan dari majalah asal Korea, Vogue (akun twitternya @VogueKorea). Pantai Tanjung Tinggi bersama Pantai Tangsi dan Gili Meno di Lombok.