Mohon tunggu...
Pradana Sidiq Izzulhaq
Pradana Sidiq Izzulhaq Mohon Tunggu... Mahasiswa - ey

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga (20107030092)

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Dilanda Pandemi, Omset Batik Mulai Menurun

26 Juni 2021   12:46 Diperbarui: 26 Juni 2021   12:49 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

sumber: dokpri
sumber: dokpri
Batik pada masa kini tersebut mendapat tanggapan yang baik  dari para pembeli batik tersebut. Permintaan batik bermotif covid-19 pun kini melonjak. Banyak dari perajin melakukan produksi terbaru untuk menarik minat pembeli. Mereka tetap memproduksi batik agar tidak sampai memberhentikan karyawannya. Ibu sri yang biasa berjualan dengan harga Rp. 120.000 per plastiknya turun menjadi Rp. 110.000 ujar ibu sri. 

Di sisi lain penjualan batik di toko  pun kini mulai sepi pengunjung. Para perajin di beberapa daerah kini beralih menjual produknya melalui media sosial seperti, instagram, whatsaap, line dan lain-lain. Hal ini dilakukan karena adanya larangan jaga jarak terhadap orang lain maupun dekat yang menjadi penyebab para pembeli tidak mengunjungi pedagang kaki lima.

Pandemi covid-19 sekarang ini masih melanda di negara indonesia. Sudah terdapat banyak masyarakat yang terkena dampak dari pandemi ini. Terutama sektor industri batik. Tidak sedikit pula perajin batik di berbagai daerah yang mengalami penurunan omset di tengah pandemi ini. Untuk mengatasi hal tersebut, sebagian dari perajin batik menekuni dengan membuat batik kontemporer yang bermotif virus covid-19 dan sebagian lagi mengubah sistem penjualan batik serta ada yang berkreasi membuat masker dari batik. 

Semenjak covid-19 pendapatannya menurun dari biasanya, Ibu Sri tetap memproduksi namun tidak sebanyak hari-hari biasanya. Karenanya, produksi makanan angkringan pun turut menurun seiring menurunnya jumlah pembeli. Di samping memproduksi batik t ini yang menjadi lebih singkat, pandemi juga  yang memberikan dampak kepada beberapa pekerja yang menjahit ini. 

Pembelinya pun ada yang di daerah malioboro dan ada di sekitar rumah yakni para tetangga-tetangga  sendiri. Namun meskipun begitu,  memproduksi batik ini tetap gigih membuka usahanya ditengah-tengah pandemi. diiringi usaha dan doa, pasti ada rezeki yang mendekat, begitu ujar ibu sri.

sumber: dokpri
sumber: dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun