Mohon tunggu...
Prabu Bolodowo
Prabu Bolodowo Mohon Tunggu... wiraswasta -

" I WANT TO MAKE HYSTORY, NOT MONEY."

Selanjutnya

Tutup

Politik

Inilah Dalang di Balik Demo Buruh Bekasi

28 Januari 2012   03:48 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:22 1921
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bupati yang akrab disapa ustad ini kembali maju dengan menggandeng tokoh akademisi Jamalullail, doktor dari Universitas Negeri Malang, putra asli Bekasi. Jika Anda lewat Bekasi, ribuan poster bergambar dirinya dengan slogan “Lanjutkan!” dapat kita lihat bertebaran di jalan-jalan protocol.


Sementara cagub cabub Darip Mulyana saat ini masih menjabat sebagai Wakil Bupati. Dia pecah kongsi dengan Sa'dudin karena tidak lagi sejalan dalam hal ide dan gagasan dalam pemerintahan. Darip memilih maju sendiri dengan menggandeng kader PDI Perjuangan, Jejen.

Oleh partainya, Darip juga disisihkan. Meski menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kabupaten Bekasi, Pimpinan DPP Partai Golkar malah memberikan rekomendasi kepada Neneng, untuk maju sebagai calon kepala daerah. DPP juga mengeluarkan surat penunjukan Pelaksana tugas (Plt) Ketua DPD Golkar Kabupaten Bekasi, menggantikan Darip tanpa alasan jelas.

Menurut Darip, dirinya disingkirkan dari internal partai karena tak memiliki uang untuk ongkos lobi ke pengurus Golkar di Pusat. "Kalau kader sendiri harus membayar mahar rusaklah partai ini," katanya.

Atas alasan itulah Darip kemudian memilih maju menggunakan kendaraan berbeda. Dia diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hati Nurani Rakyat (Hanura), Pakar Pangan, Partai Bulan Bintang (PBB), Gerindra, PBR, PKPI, dan partai-partai kecil nonparlemen.

Darip optimistis memenangkan pertarungan dengan dukungan sejumlah partai tersebut. Dia mengklaim memiliki 44 persen dukungan di legislatif dari seluruh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bekasi sebanyak 50 orang.


Selain itu, Darip mengaku agenda kerjanya lebih bagus, seperti peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pajak industri Rp 2,8 triliun per tahun. Nilai itu diperoleh dari bagi hasil antara pusat dan daerah, yang sampai saat ini belum dinikmati Kabupaten Bekasi. Jika Anda berkunjng ke Bekasi, ratusan poster bergambar duet dengan akronim “Dasyat!” ini dapat di temui di sudut-sudut kampong.

Sementara pasangan dengan no urut 1, Neneng-Rohim, adalah kandidat baru dan minim pengalaman. Neneng masih muda, 27 tahun, dan belum menikah. Pasangan ini didukung Partai Golkar, Demokrat, dan Partai Amanat Nasional (PAN). Duet beda kelamin ini menyebarkan poster mereka dengan tulisan yang menjanjikan: “menyediakan 50 ribu lapangan kerja dan memberikan insentif kepada RT/RW!”


Simpul


Dengan kronologis demikian, maka sesungguhnya amat gamblang menemukan sumber kemarahan buruh dan sumpah serapah pengguna tol Jakarta Cikampek sehari penuh, kemarin.

Dari 3 cabub cawabub, rupanya incumbent bisa jadi sebagai biang kemelut upah buruh. Sebagai bupati yang kekuasaannya akan berakhir beberapa minggu lagi, maka momentum kenaikan upah buruh adalah amunisi ampuh bagi partai pendukung dan tim suksesnya. Dengan menerbitkan SK yang mudah di anulir di PTUN merupakan bukti tak terelakkan, bahwa penguasa dengan gampangnya membuat peraturan demi meraup simpati massa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun