Mohon tunggu...
Prabu Bolodowo
Prabu Bolodowo Mohon Tunggu... wiraswasta -

" I WANT TO MAKE HYSTORY, NOT MONEY."

Selanjutnya

Tutup

Politik

Komisi III DPR Menantang Nyali Relawan 2 Jari Jokowi

16 Januari 2015   01:01 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:03 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti diketahui publik. Komisi III DPR menyetujui Komisaris Jenderal Budi Gunawan menjadi kepala Polri. Keputusan itu diambil secara aklamasi setelah Komisi III melakukan proses uji kelayakan dan kepatutan atas calon tunggal kepala Polri yang ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo tersebut.

"Menyetujui surat Presiden dan secara aklamasi mengangkat Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai kapolri dan memberhentikan Jenderal (Pol) Sutarman," ujar Ketua Komisi III DPR RI Azis Syamsudin di ruang Komisi III DPR RI, seperti dikutip kompas.com, (14/1/2015).

Melihat dinamika politik demikian, Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja mengatakan, "KPK sering kali dijadikan bahan kampanye capres. Semua capres bilang 'dukung KPK. KPK hebat, yang harus didukung bersama'.

Namun, lanjutnya, Jokowi mencoreng komitmen itu dengan mengajukan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai calon kepala Polri, meskipun KPK dan PPATK sudah menjelaskan dugaan kasus terkait mantan ajudan Presiden kelima Megawati Soekarnoputri itu. (Baca: Kepada Jokowi, Kepala PPATK Sudah Jelaskan Potensi Kasus Budi Gunawan)

Dengan diloloskannya Komjen Budi Gunwan oleh Komisi III DPR menjadi Kapolri baru, kini bola panas Kapolri di tangan Presiden Jokowi.

Sejatinya, insting politik Jokowi sudah mencium gelagat KPK akan menetapkan calon kapolri komjen Budi Gunawan yang ia tunjuk, berpotensi menjadi tersangka.

Pertanyaannya, kenapa Jokowi ngotot mencalonkan Budi Gunawan?

Belajar dari pengalaman saat menyusun kabinet. Dulu, Jokowi berkoordinasi dengan KPK dan PPATK. Dengan trik ini, Jokowi aman ketika sejumlah kandidat menteri gugur ditengah jalan karena nama-namanya mendapat stabilo dari KPK. Koordinasi yang cantik ini telah menghilangkan beban mental Jokowi dalam memilih menteri. Dan hasilnya, kabinet kerja yang terbentuk diisi orang-orang yang kapabel dan berintegritas. Menteri pesanan langsung lenyap.

Namun trik demikian, tidak sukses dalam pencalonan Kapolri kali ini. Ternyata calon kapolri yang telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK, lolos dan disetujui DPR. Inilah yang meleset dari hitung-hitungan politik Jokowi.

Maka sudah jamak jika KPK kecewa. Begitupun dengan relawan salam 2 jari Jokowi JK di Pilpres lalu. Mereka menumpahkan kekecewaannya dengan mendatangi gedung KPK.

Mendapat dukungan relawan, KPK berharap Komjen Budi Gunawan tak dilantik menjadi Kapolri. Akan menimbulkan konflik lembaga bila pelantikan dilakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun