Padahal, apa salahnya menjadi lelaki yang memandang perempuan sebagai partner setara? Sikap demikian tidak mengurangi kelaki-lakian seseorang. Apa salahnya seorang laki-laki bersikap membela pada isu-isu perempuan dan LGBT?
Sayang sekali, saya pikir kesulitan dalam membela isu feminisme akan tetap saya alami. Toh, perempuan masih dianggap teman dapur dan kasur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!