Comedy - Alkisah menceritakan dua sosok Kancil yang dahulunya adalah dua orang sahabat dan dapat disebut salah satunya merupakan penolong penting bagi sahabatnya.. Si Hati Busuk sebut saja Kancil bernama Anai-Anai dan Si Hati Baik itu bernama Tuan Wibawa..
Tuan Wibawa adalah Kancil yang hartawan, dia selalu menolong siapa saja yang datang meminta bantuan, tidak perduli seberapa susahnya mereka, Tuan Wibawa selalu hadir menjadi penolong bagi sesama dengan hati seperti malaikat..
Si Anai-Anai adalah sosok muda yang terbilang cerdik dan pandai, di lingkungan pergaulannya, Si Anai-Anai dipanggil "Profesor" karena kepandaiannya dalam bernegosiasi, bahkan dengan kata-katanya, dia mampu meyakinkan sekelompok Kancil lainnya untuk merubah pendirian mereka.. Makanya Si Anai-Anai ini dahulunya diberikan kepercayaan untuk mengelola Toko Kelontong Milik seorang kaya raya di sebuah kota (Tuan kaya raya ini bernama Tuan Jaki)..
Namun, Si Anai-Anai ini dikemudian hari di pecat dari pekerjaannya, karena kedapatan sering menceritakan kejelekan si Pemilik Toko tempat dia bekerja (Tuan Jaki).. Si Pemilik Toko baru menyadari bahwa Si Anai-Anai ini memiliki sebuah talenta yang unik, selain pintar bernegosiasi, pintar bermain kata kata, dan punya kelebihan lainnya, yaitu suka menghasut rekan-rekan kerjanya.. Mulutnya mungkin terlihat pintar berbicara, namun hatinya selalu memiliki perasaan dengki, ingin lebih menonjol dibandingkan teman lainnya, dan suka menjatuhkan teman yang menjadi rekan kerjanya..
Dalam kisah pemecatannya itu, si Anai-Anai kemudian datang ke Tuan Wibawa yang juga merupakan seorang hartawan kaya raya, yang memiliki toko yang menjadi pesaing Tuan Jaki dimana Si Anai-Anai ini bekerja sebelumnya..
Antara Tuan Jaki dan Tuan Wibawa memang memiliki persaingan usaha yang berlangsung cukup lama.. Cerita tentang persaingan mereka berdua telah menjadi legenda hidup dalam tradisi warga Kota Kancil.. Sejak lama, dua orang Tuan Hartawan ini, selalu bersaing untuk mendapatkan status sebagai pengusaha terbaik di Kota Kancil, dimana mereka tinggal saat ini..
Dengan kelicikan dan kecerdikan si Anai-Anai, dirinya menangkap peluang untuk memanfaatkan perseteruan 2 Tuan Hartawan tersebut.. Kesempatan yang oportunis itu tidak di sia-siakannya, bertepatan dengan akan diadakannya sebuah kontes pelayanan Toko Terbaik, dimana si Anai-Anai menawarkan diri kepada Tuan Wibawa untuk mewakilinya mengalahkan mantan bos lamanya Tuan Jaki..
Seperti takdir yang berjalan dengan baik, Si Anai-Anai berhasil memanfaatkan blunder yang dilakukan oleh Pelayan Andalan Tuan Jaki, dengan memoles Fitnah dan Adu Domba kepada para pelanggan Kota, dengan isu sensitif yaitu Pelayan Tuan Jaki yang bernama Si Hoki dituduh menghina para pelanggan Kota sebagai kumpulan para Kancil miskin..
Sepak terjang Si Anai-Anai memang spektakuler, dirinya berhasil mengalahkan orang kepercayaan Hartawan Besar Tuan Jaki, dengan memanfaatkan Kebaikan Tuan Wibawa dan tentunya kredit poin terhadap sikap Penghasut dan Adu Domba yang selama ini menjadi cara hidupnya untuk memperoleh sesuatu..
Dalam kesempatan yang lain, Si Anai-Anai yang sudah mulai terkenal dan semakin kaya, mulai menunjukkan Tajinya, dengan berusaha mencari perhatian "Caper" kepada kelompok Tuan Kancil kaya lainnya, agar dirinya dapat dijadikan sebagai Ketua Dewan Kota..