Sungguh berdosanya perbuatan para segelintir elit politik, yang mana untuk mencapai tujuan elektoral pemilu, lalu dengan rela mengorbankan Persatuan dan Kesatuan Bangsa, dengan mengaduk-aduk psikologi sosial masyarakat tentang penolakan pembangunan IKN..
Tidakkah cukup bangsa ini dimasa lalu pernah merasakan perpecahan demi perpecahan, yang pada gilirannya menghapus peradaban besar Kerajaan Nusantara, yang menjadikan raja raja nusantara kehilangan hak berdaulatnya untuk melindungi tanah, sumber daya, sosial budaya, dan bahkan kemerdekaan rakyatnya sendiri..
Revolusi 1945 itu dilahirkan dari konsensus "kesadaran batin yang universal", dimana ketika itu, Kota Surabaya yang memiliki Penduduk Terbesar tidak meminta menjadi Ibu Kota Negara, demikian halnya Kota Bandung yang juga tidak menonjolkan dirinya agar dipilih menjadi Ibu Kota Negara.. Namun, semua daerah di Indonesia tanpa syarat tetap mendukung keputusan politik pemimpin revolusi saat itu, untuk menyepakati kedudukan Ibu Kota Negara di Jakarta..
Seharusnya, konsensus yang sudah disepakati oleh para pemimpin mayoritas di Parlemen bersama Presiden yang sah terkait pengesahan UU IKN, tidak lagi menjadi isu pertentangan, yang coba di bawa-bawa kedalam panggung Pemilu.. Sebab, tujuan pemilu itu sendiri bukanlah ajang untuk mengubah UU, melainkan hanya meminta restu elektoral kepada seluruh rakyat Indonesia untuk menjadi Presiden yang menahkodai jalannya negara pada etape perjalanan bangsa berikutnya..
Dengan melihat fenomena "perkembangan gagasan anti indonesia sentris" dalam perhelatan Pemilu 2024, kita semakin sadar, untuk siapa suara rakyat ini diberikan, dan Presiden Jokowi juga telah memahami ancaman ideologi anti IKN ini sedemikian rupa, sehingga membuat dirinya mau tidak mau, harus terlibat penuh memastikan penyelenggaraan Pemilu 2024, tidak di tunggangi oleh mereka yang ingin merusak fondasi pembangunan negara yang telah dimulai dengan susah payah..
Prabowo Gibran memastikan diri sebagai penerus legacy Presiden Jokowi dan Jasa Jasa Presiden sebelumnya.. Termasuk komitmen untuk melanjutkan konsensus politik negara dalam pembangunan IKN.. Mari songsong perhelatan pemilu 2024, pada tanggal 14 Februari dengan memastikan Prabowo Gibran memenangkan Elektoral dalam satu kali putaran saja, agar keberlanjutan pembangunan Indonesia tidak terhambat dan diganggu oleh mereka yang ingin merusak tatanan yang telah stabil ini..
Horas,
Maturnuwun
Wa Wa Wa
Hormat Kami,
Willem Wandik S.Sos