Dalam beberapa kesempatan, orang ini selalu memancing batas kesabaran orang lain (baca: Prabowo), bahkan Presiden Jokowi pun ikut menjadi subyek manipulasi olok-olokannya (tuduhan: otoriter, tidak demokratis, menciptakan ketimpangan).. Namun, kedewasaan yang dimiliki oleh sosok senior bermental tangguh (baca: Prabowo), dan di dorong oleh nilai patriotisme dalam dirinya (ditempa dalam perjuangan kedinasan militer yang keras dan disiplin sejak masih muda), yang dibuktikan dengan tercapainya kesepakatan rekonsiliasi bersama Presiden Jokowi, segala pancingan yang dibuat oleh sosok manipulatif tersebut, tidak berhasil memantik konflik yang meluas, seperti harapan agenda mereka sebelumnya yang sukses terlaksana di Pilkada DKI Jakarta..
Kami menjadi begitu khawatir, ketika pertunjukkan saling mengolok dan menjatuhkan itu, diserap sebagai norma perilaku baru, oleh anak anak remaja yang tengah mencari jati dirinya dalam pergaulan dewasa ini, yang pada gilirannya akan memunculkan banyaknya "manusia manusia yang tidak tahu balas budi", yang tidak hanya - tidak menghargai orang yang pernah berjasa dalam hidupnya, juga kekhawatiran akan lahirnya generasi yang tidak memiliki rasa empati dan tertanam sifat kesombongan yang akut dalam dirinya, merasa paling pintar, memandang dirinya sebagai orang yang paling benar, dan segala hal yang dilakukan oleh para pendahulu di republik ini, menjadi sesuatu yang harus disingkirkan dan di rubah olehnya..
Horas
Maturnuwun
Wa Wa Wa
Hormat Kami,
Willem Wandik S.Sos
Waketum DPP Partai Demokrat
Dewan Pakar TKN Prabowo Gibran Presiden 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H