Dk Darangan memiliki setidaknya 4 Rt. Diantarannya Rt : 9, Rt : 10, Rt : 11 dan Rt : 12. Disini saya berada di Rt : 11. Dimana jumlah penduduk di Rt : sekitar 289 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki sejumlah 135 jiwa dan perempuan sejumlah 154 jiwa dengan 56 KK (Kepala Keluarga). Adapun fasilitas yang tersedia di dk .Darangan diantarannya : masjid, sekolahan pos ronda, gudang penyimpanan gabah atau padi dan pemakaman.
Sejarah Desa
  Setelah kita membuat pemetaan wilayah geografis dan sosial dari dk. Darangan. Selanjutnya saya akan menceritakan sejarah singkat dari dk. Dalangan. Jadi Desa Darangan termasuk bagian dari desa di kecamatan sidoharjo, sragen. Dimana kecamatan sidoharjo terbagi menjadi beberapa dukuh antara lain : Paingan, Dawangan, Jonggrangan, Darangan, Purwosuman, Jenggrik, Banjar, Mojobayi, Pengen, Mendeng dan Perum Purwosari. Pada lingkungan Desa Purwosuman terbilang unik, sebab daerah ini terdapat industri dan pertanian.
Selanjutnya di dukuh mendeng dahulu terdapat pohom beringin raksasa akar luar kira-kira 200 m2 di tengah pohon terdapat semacam lubang mirip goa yang bisa menembus ke atas saking besarnya pohon hingga kelihatan kampung tetangga. Di tahun 2000 an pohon tersebut di tebang untuk dijadikan bangunan masjid.
Sumber Masalah
  Dari hasil pengamatan ditemukan banyak masalah dari berbagai aspek yang telah saya lakukan, selama kegiatan KKN berlangsung. Diantara masalah-masalah yang telah saya temukan dan sudah saya kategorikan menjadi beberapa aspek selama pandemi covid-19 dapat dilihat sebagai berikut:
a. Aspek Ekonomi
  Banyak sebagian masyarakat yang beralih profesi semisal ada yang dulunya berprofesi sebagai guru sekarang beralih menjadi seorang pedagang dsb. Hal tersebut dikarenakan adanya covid-19 yang menjadi faktor pemicu keteralihan profesi dari para warga.
b. Aspek Pendidikan
  Pembelajaran yang dulunya tatap muka sekarang menjadi pembelajaran daring, Sehingga waktu untuk materi dipersingkat dan banyak anak-anak yang malas, tidak bersemangat ketika pembelajaran online dan lebih mengutamakan bermain game
c. Aspek Kesehatan
  Kurangnya kesadaran masyarakat jika bepergian dan menjalankan aktivitas lainnya tidak mengenakan masker dan juga mencuci tangan dengan air dan sabun tidak diterapkan oleh sebagian warga desa di dk. Darangan. Sehingga indikasi penularan virus covid-19 dapat terjadi.
d. Aspek Keagamaan
  Beberapa kegiatan keagamaan yang dulunya dapat berjalan secara maksimal. Sekarang dimasa pandemi covid-19 kegiatan keagamaan dibatasi. Salah satu kegiatan kegamaan adalah kegiatan TPA. Kegiatan tersebut sebelum masa covid-19 dalam satu minggu dapat diadakan 3x namun setelah pandemi kegiatan TPA berkurang menjadi 2x dalam sepekan. Kemudian, pengajian dan yasinan yang dulunya dapat dilakukan di rumah-rumah warga. Selama pandemi covid-19 kegiatan tersebut beralih diadakan di masjid-masjid.
Kemudian masuk minggu ke dua,
Saya melakukan Perencanaan Kegiatan
  Dari beberapa isu problematika yang telah saya analisis. Maka untuk merencakan sebuah kegiatan dan program kerja yang bermanfaat. Saya melakukan pembentukan kelompok inti bersama pemuda Karang Taruna di dk. Darangan. Kegunaan dari pembentukan kelompok inti ini adalah untuk membantu dan mempermudah kegiatan-kegiatan yang telah saya rancang dengan tujuan agar masyarakat mendapatkan keuntungan, kemudahan dan kerjasama yang baik anatara mahasiswa dengan para warga. Hasil dari kegiatan tersebut juga bertujuan untuk membantu masyarakat untuk meringankan beban yang sedang dialami oleh sebagian warga desa selama pandemi covid-19.