Lakers dari era Frank Vogel telah menjadi raksasa defensif di liga. Mereka mengambil tempat ketiga dalam efisiensi pertahanan pada season 2019-20 dan tempat pertama musim lalu. Tapi adil untuk bertanya apakah personil baru musim panas ini akan merusak kemampuan bertahan tim ini.Â
Selain itu, Mereka tidak hanya mendatangkan Westbrook dan Carmelo Anthony yang keterampilan bertahannya melemah, tetapi mereka juga mengirim Kentavious Caldwell Pope, Alex Caruso, dan Kyle Kuzma, yang memberikan inti pertahanan perimeter yang solid.Â
Mungkin dilihat secara kasar, pertahanan mereka melemah. Namun disisi menyerang, mereka tentunya mengalami peningkatan. Mari kita lihat saja ketika mereka berhadapan dengan para tim wilayah barat yang diisi oleh para pemain elit.
3. Millwaukee Bucks menjadi tim kedua dengan big 3 mereka di wilayah timur
Di bawah Broklyn Nets tentunya masih ada Millwaukee Bucks dengan big 3 mereka yang diisi oleh Giannis Antetokounmpo, Krist Middleton, dan Jrue Holiday. Seperti yang kita ketahui dengan big 3 mereka yang tetap sehat, mereka bisa mengambil gelar juara NBA musim lalu.Â
Namun apa jadinya jika mereka berhadapan dengan Nets ataupun Lakers di Playoff dengan para big 3 dari tim tersebut?. Tentunya hasil yang akan mereka dapat tidak semulus musim lalu.
Dari segi pertahanan, tidak ada Big 3 di liga NBA yang bermain sebaik pertahanan Milwaukee. Dikutip dari ESPN, pada babak playoff musim lalu trio ini mencatat total 565 menit bersama dan membukukan peringkat bersih plus-12,3, sebagian besar karena mereka menahan lawan dengan 97,9 poin per 100 kepemilikan bola. Tentu hal tersebut sungguh luar biasa, terutama di babak playoff melawan tim yang menyertakan pemain seperti Durant, Trae Young dan Chris Paul .
Penampilan dua arah Antetokounmpo yang luar biasa pada final NBA 2021 merupakan pratinjau atraksi yang akan datang. Dia kembali dari cedera lutut yang menakutkan di final Wilayah Timur dan tampil sangat berkelas di kedua ujung lantai yang memicu Bucks menjadi juara.
Giannis juga tidak hanya mencetak 50 poin dalam pertandingan jarak dekat serta menampiloan permainan bertahan menakjubkan yang akan kita ingat selamanya, dia juga memimpin semua orang di Final dalam mencetak gol, rebound, dan blok.Â
Tidak ada pemain yang memiliki penampilan seperti itu di final sejak Shaquille O'Neal mengenakan warna ungu dan emas di Lakers. Mengingat Antetokounmpo baru berusia 26 tahun, dengan performanya seperti itu sendiri seharusnya membuat takut semua orang di sekitar liga.
Lain cerita dengan Krist Middleton tidak sekonsisten Antetokounmpo dalam perebutan gelar, tetapi dia membuktikan bahwa dirinya bisa melakukan peran penting didalam tim, terutama saat Bucks menutup Hawks di final wilayah timur.Â
Dia mampu melakukan banyak hal dengan cara yang tidak dilakukan rekan setimnya. Holiday telah memberi Bucks penangan bola yang menenangkan di waktu genting, dan Middleton memberi mereka pembuat tembakan yang hebat. Antara perebutan gelar mereka dan Holiday serta kejayaan Olimpiade Middleton, ketiga orang ini tentu akan tiba di kamp pelatihan Offseason musim ini dengan sangat percaya diri.