Pertunjukkan yang tidak boleh dilewatkan adalah pertunjukkan utama ‘How to be a magicien?’ di Central Plaza jam 2 siang, dilanjutkan dengan Mickey on ice jam 4 sore, Parade Kereta Princesses jam 5 sore (this one is the best of the best, die die must watch punya), ceremony penyalaan pohon natal jam 6 sore dan ucapan Natal dari Sleeping Beauty jam 7 malam.Pertunjukkan ini ditutup dengan parade kereta cahaya jam 8 malam.Anak2 kami biasanya sudah minta pulang ke hotel jam 7 malam.Setelah selesai makan malam dan main air di bath tub, mereka langsung terlelap sampai keesokan harinya.Jadi untuk kunjungan kali ini, mereka tidak melihat Parade Kereta Cahaya.
Setelah mengantar anak2 dan mamanya ke hotel untuk beristirahat, aku pun kembali ke Disneyland Parc untuk melanjutkan bermain sampai waktu tutupnya di pukul sepuluh malam.Di malam hari, aku sengaja memilih wahana yang tidak bisa dimainkan dengan anak2 karena terlalu seram, seperti space mountain mission 2, star tours, train de mine, Captain EO, Indiana Jones dan rumah hantu.Wahana permainan Disneyland memang berbeda dengan yang bisa ditemukan di taman atraksi lainnya, kualitasnya memang jauh lebih baik dan sangat memanjakan daya imaginasi dan visual kita.Hantu2 yang berkeliaran di rumah hantu saja persis seperti yang biasa ditemukan di film2 hantu Hollywood (eg. Sixth Sense).
Setelah puas bermain, hal yang tidak kalah mengesankan dari Disneyland adalah show yang mereka rancang dengan matang.Awalnya kami sempat bertanya2, kenapa sih menyalakan pohon Natal saja pakai upacara segala?Kan tinggal dipencet tombolnya saja?Ternyata ceremony ini dimulai dengan nyanyian Natal dan tarian yang dibawakan oleh Mickey, Donald dan teman2nya.Setelah itu mereka memanggil salah satu anak untuk maju ke panggung dan meletakkan tangannya di buku magic.Ketika tangan sang anak menyentuh buku magic itu, semua lampu langsung redup dan buku magic itu pun bersinar2 terang.Dari langit, tiba2 turun butiran2 salju halus sambil diiringi lagu ‘Silent Night’....dan pohon natalnya pun berangsur2 menyala terang benderang....
Semua terasa penuh magic dan memang hanya di Disneyland dimana kita bisa bermimpi dengan mata terbuka....
Malam hari itu, dibuai oleh pertunjukkan Natal yang indah dari tokoh2 Disney, aku kembali teringat impian masa kecilku.Sambil bersyukur bahwa kedua anakku tidak perlu menyisihkan uang jajan mereka untuk diraup oleh perusahaan yang menjual sticker yang mahal dengan iming2 bermain ke Disneyland...
Deep inside my heart, I’m so thankful for all His blessings in our life...