Bulukumba (PP. Nurul Falah)Â -- Seiring perkembangan era digital, sistem pendidikan pun harus semakin berkembang. Sekolah dan Madrasah, atau Pesantren secara khusus tak boleh hanya diam dengan tetap mempertahankan metode lama, tapi harus pula memberikan inovasi agar tidak tertinggal. Memang diakui bahwa perkembangan era digital saat ini, juga diikuti oleh pergeseran sebagaian besar nilai akhlak. Ada yang kemudian terjerumus dalam teknologi tersebut hingga melupakan adab dan moral. Tapi, tak sedikit pula yang justru semakin baik dengan mengambil manfaat dari teknologi.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, Pondok Pesantren Nurul Falah Borongganjeng Bulukumba, mencoba meramu program moderen namun tetap pada nilai-nilai ke-Islaman. Tetap me-nomor satu-kan ajaran-ajaran Islam tapi tidak tertinggal oleh perkembangan zaman yang semakin canggih. Ada beberapa inovasi yang akan dikembangkan, terutama yang berkaitan dengan program kepesantrenan. Di antaranya adalah, pengembangan Program Tahfidz yang telah ada sebelumnya. Ada pula kegiatan-kegiatan Ekstrakurikuler yang akan dikembangkan berdasarkan kebutuhan generasi-generasi Millinial.
Pengembangan Program Tahfidz yang dimaksud adalah mengefektifkan Para Penghapal Al-Qur'an dengan mengembangkan kajian Al-Qur'an nya, terutama yang berkaitan dengan peristiwa-peristiwa kekinian.
"Jadi nanti tidak ada istilah penghapal Al-qur'an ketinggalan zaman. Justru para penghapal Al-Qur'an lah yang tak pernah ketinggalan zaman. Sebab apapun yang berkembang di dunia ini, sebelemnya telah dibahas dalam Al-Qur'an. Nanti para santri kita akan difokuskan untuk mengkaji lagi makna Al-Qur'an lebih dalam, terutama yang menyangkut perkembangan zaman," ujar Sekretaris Pesantren.
"Kita akan buatkan kurikulum khusus yang melibatkan beberapa Pembina untuk bersama-sama meningkatkan Program Tahfidz ini. Intinya, kita akan membuat santri senyaman mungkin dalam menghapal dan mengkaji al-Qur'an," tambahnya.
"Pada tahun ajaran sebelumnya, kita telah mengembangkannya di bidang seni. Ada film pendek yang telah diciptakan anak-anak dari Eskul Seni. Mungkin hasilnya belum maksimal karena baru pengenalan dengan alat seadanya. Tapi di tahun ajaran baru nantinya, benar-benar akan diarahkan dengan profesional. Kita semaksimal mungkin akan mengembangkan bakat-bakat terpendam dari para santri," jelas Sekretaris Pesantren kembali menambahkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H