Mohon tunggu...
dianw
dianw Mohon Tunggu... -

Seseorang itu harus cerdas dalam artian cerdik, pintar membawa diri, supel, pekerja keras dan tangguh. Jadi IQ tinggi saja tidaklah cukup http://www.sesingobrol.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Cewek Matre atau Cowok Matre? Mending Mana?

5 April 2016   10:20 Diperbarui: 5 April 2016   15:28 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Cewek Matre Kelaut Aje. PicbykiFot."][/caption]WHAAAT? ... mungkin banyak orang akan berjengit mendengar kata CEWEK MATRE. Apalagi yang mendengar kaum perempuan, ibu muda bahkan nyonya paruh baya, yang paling banyak berpotensi tersaingi eksistensi dirinya. Cewek Matre yang konon penyebarannya merata di balahan bumi ini, menjamur tumbuh subur makmur bak kapang tempe yang dalam semalam berspora mereproduksi dengan sehatnya.

Kenapa fenomena keberadaan cewek matre ini bagaikan Dementor yang siap 'menghisap kebahagiaan' para wanita? bagaimana dengan para pria? sebenarnya relatif... Tergantung... yang bicara disini hati nurani atau nafsu? ga bisa dipungkiri, keberadaan oknum Cewek Matre disini biasanya krn image yang Negatif... sesuai dengan faktanya, dia seorang penghisap Material duniawi, rela menukarnya dengan harga diri. Cukup jual tampang. Mangkanya yang berjengit biasanya Wanita yang "biasa" aja, atau Para Pria yang 'kecele'.

Dia bisa jadi penghisap 'darah' korban hingga kerontang itu kalo korbannya masuk tipe bodoh... atau, si korban cinta mati sama si Cewek Matre. Mau gimana lagi, mental pengen cepet kayak tanpa kerja... apalagi hidup dibelantara Jakarta yang WOW tingkat hedonnya.

Cara kerjanya sederhana. Klasik. Nge-date di awal akan terkesan biasa aja dan normal... Tapi kalo radar nya udah menangkap sinyal-sinyal "SUKA" dari si korban, barulah dia akan menapakkan jaring-jaringnya sedikit, demi sedikit, sampai si korban susah lagi berkelit. Awalnya si Pria dengan polosnya mengharapkan 'Cinta' si cewek biar biaya minim.... tapi apa lacur, yang didapat tipe pemorotan. Mau apa lagi...

Macam-macam tipe Cewek Matre ini, ada tipe A, tipe B, dan Tipe C... (macam ngomongin kualitas tomat gondol di radio RRI saja). Tapi memang benar, mulai dari Tipe A (kelas papan atas, pergaulan jetset yang doyan clubbing dan nongrong di hotel bintang 5. Barang yang nempel ditubuhnya nggak sembarang merek. Sedikitnya dia akan mengoleksi baju bermerek setidaknya karya perancang top lokal, hingga kelas Prada, Aigner, atau keluaran butik impor ternama lainnya. Tas dan sepatu juga ga kalah gengsi, minimal Guci, Celine atau Hermes pasti dia punya... dan nggak sedikit. Tinggal di apartemen keren tengah kota, atau bahkan kalo korbannya royal banget dia akan beruntung dapat rumah di lokasi private nan asri. Liburan ke berbagai negara untuk sekedar shoping pasti pernah dia dapatkan. Nah untuk kelas A ini, korbannya juga nggak sembarangan. Mulai pejabat tinggi negeri ini sampe bos-bos kaya pemilik perusahaan kakap lokal dan interlokal.

Selanjutnya Tipe B.. dia berhasil merangkak dari tipe C, tinggal di apartemen pinggir kota, atau rumah kecil di pinggiran juga. Koleksi baju lumayan keren, Minimal sih Mango, Zara atau Guess atau beberapa merek luar yang berhasil didapat, oleh-oleh korban dari kunjungan berbagai negara. Berlibur ke negara tetangga sambil shoping. Korbannya mulai Cukong bos gallery Handphone, pejabat menengah, sampai expat yang tinggal di negeri ini.

Untuk tipe C, ini konsumsi lokalan, yang biasanya aji mumpung digaet bos kelas lumayan. mulai memberanikan diri minta oleh-oleh parfum, atau sekedar jam tangan. Kelas pakaian sih nggak liat merek, yang penting dibeliin. Agak gampang maintenance nya, karena kadarnya sedikit norak dan agak kampungan. Kalo si korban pelit atau dompet longgar dikit, mungkin dia akan memilih tipe ini.

Siapa yang diuntungkan dari keberadaan Cewek Matre ini? tentu saja para pria hidung belang mata keranjang. Kenapa? karena kecil resiko, tanpa komitmen, bisa datang dan pergi sesuka hati, dan yang penting dia akan merasa berhak atas diri si Cewek Matre.

Tapi jangan salah, kerumitan akan dimulai kala "pemeliharaan" si Cewek Matre mulai merepotkan. Apakah karena hubungan terlalu lama, atau rasa ketergantungan yang sulit dihindarkan. Atau perasaan menguasai dan posesif dari si Cewek mulai nampak.

Apakah ada Cinta didalamnya? mmmhhh... rasanya kecil kemungkinan, karena kedua species ini (si Cewek dan si Korban) biasanya hanya berikrar simbiosis mutualisma. Malahan prinsip yang berlaku bagi Cewek Matre adalah Say No to Cinta... karena hal itu akan menggagalkan misi 'KAYA'nya karena ga sedikit juga yang 'nyambil' dengan Pacar Tajir lainnya bahkan bisa 4 Bos kaya sekaligus. 

Terkecuali beruntung bisa jatuh cinta dan dicintai sepenuh hati sama Bos incaran Kaya Raya. Ya nggak jadi soal.. cinta muncul selama berjalannya proses simbiosis itu menemukan kecocokan satu sama lain, ya baguslah kalo bisa begitu...

Nah... bagaimana pula dengan Cowok Matre? Penentang takdir, atas nama kebutuhan eksis di kota metropolitan, tampil keren dan hidup enak tanpa susah payah. Ternyata juga menjangkiti kaum cowok, Siapa yang ga tergiur?... Hanya bertahan harga diri dan idealisme aja Para Pria Normal yang sesungguhnya bertahan dalam takdir kelelakiannya. Targetnya siapa? tergantung, dia tipe cowok tulen atau cowok melambay... kalo melambay ya cowok dikalangan penyuka mereka juga. Kalo cowok tulen ya para wanita kesepian, mamah muda kaya raya atau nyonya sosialita jetset yang kelebihan duit, yang seringkali kesepian dianggurin suami yang sibuk bisnis, atau bahkan seorang simpanan makmur yang ga lagi setia sama tuannya...belibetnya hidup ini.. 

Bedanya, para Wanita Kaya yang 'membiayai' Cowok Matre, dengan kesadaran penuh paham dan sukarela menjadi penyandang dana si Cowok. Dan bedanya lagi... Nyonya belang bin keranjang ini melakukan hal ini biasanya karena hati kecil ingin menyangkal keadaan. Dirinya tidak lagi diinginkan, usia yang menua, kecantikan yang memudar, kulit mengendur, tapi pergaulan sosialita dan kenyataan rekening padat yang menyebabkan mereka cari kesibukan "asyik" biar tetep muda. Disisi lain secara kasat mata juga merupakan persaingan kaum sosialita tipe tante sasak tinggi gincu tebal, dimana mereka harus tampak berkilau bersaing dengan wanita paruh baya sasak tinggi lainnya termasuk kepemilikan 'brondong' juga faktor yang penting dalam persaingan mereka yang kejam... melelahkan dan tak ada habisnya.

Bedanya lagi, Tipe Cowok, cenderung punya masa, punya titik jenuh, punya batas ujung dalam melakoninya. Mereka cenderung tetap punya tujuan. Menikah, dan keluarga. Tipe ini akan bertahan sampai dia merasa "cukup" dalam petualangan gairah ini... Untuk kembali ke tujuan. Track yang benar. Keluarga.

Yang Cewek, ya gitu... selama dia nggak punya kemampuan apa-apa.. ga punya keahlian apa-apa dan enggan untuk susah payah, paling banter kalo bosan ya, pindah ke korban lainnya, selama tampang dan body masih laku... Itulah kenapa orang akan lebih berjengit mendengar kata "Cewek Matre" ketimbang Cowok Matre. Apalagi kalo sudah memasuki usia kritis... dimana banyak daun muda lebih menarik... dia akan menancapkan taring lebih dalam. Berusaha menguasai, minta komitmen, minta dikawin... Betapa dungu nya para korban ini.

Apakah mereka (Cewek dan Cowok Matre) bahagia? nyaman? tentram? damai??.. Saya rasa tidak... awalnya bisa jadi iya, dibiayai, duit banyak, barang-barang branded bagus, bergelimang kenikmatan hidup di kota penuh gaya dengan mudahnya.

Adakah rasa jenuh? Sesal??.. Pasti... hubungan yang dipaksakan, bahkan tanpa cinta, miskin komitmen, tanpa daya. Tapi keengganan mereka untuk kembali "susah" takut kembali miskin, tersingkir dari dunia gemerlap yang melenakan. Itu yang menyebabkan mereka bertahan. Kalah akan harga diri dan idealisme.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun