Mohon tunggu...
PPK Ormawa HMD Akuntansi
PPK Ormawa HMD Akuntansi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Himpunan Mahasiswa Departemen (HMD) Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Malang

Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) adalah program penguatan kapasitas ormawa melalui serangkaian proses pembinaan ormawa oleh PT yang diimplementasikan dalam program pengabdian dan pemberdayaan masyarakat. Himpunan Mahasiswa Departemen (HMD) Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis menjadi salah satu dari 4 tim Universitas Negeri Malang yang lolos dalam pendanaan PPK Ormawa 2022. Beranggotakan 15 mahasiswa dari dua program studi Akuntansi dan Pendidikan Akuntansi siap mengabdikan diri di Desa Samar, Pagerwojo, Tulungagung.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Terjun Langsung ke Lapangan, Himpunan Mahasiswa Departemen (HMD) Akuntansi Bantu Olah Limbah Kotoran Sapi Menjadi Pupuk

18 Agustus 2022   12:00 Diperbarui: 18 Agustus 2022   12:05 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Desa Samar memiliki masyarakat yang mayoritas bermata pencaharian sebagai pertenak sapi memiliki sebuah masalah yang tak terlepas dari kesehariannya. Limbah kotoran sapi yang dihasilkan oleh sapi-sapi yang diternak menumpuk dan dibuang tanpa pengolahan terlebih dahulu. Dari masalah ini, melalui PPK Ormawa HMD Akuntansi UM tergerak untuk membantu masyarakatnya dalam melakukan pengolahan limbah kotoran sapi agar menghasilkan produk yang dapat digunakan dan mengatasi permasalahan dari pembuangan limbah ke sungai yang mencemari lingkungan.

Pada Sabtu, (6/7/2022) beberapa anak perwakilan HMD Akuntansi berkunjung ke Desa Samar untuk meninjau dan membantu proses pengolahan limbah kotoran sapi menjadi Pupuk Organik Padat. Pada hari itu mereka disambut oleh Bapak Rubik, selaku Kepala Desa Samar.

Proses pengolahan limbah kotoran sapi dilakukan di salah satu rumah warga, yaitu Pak Wanto. Langkah awal dalam mengolah limbah kotoran sapi adalah dengan mencampurkannya dengan cairan dekomposer (EM4) kemudian dijemur dibawah terik matahari selama 3-4 hari. Jika tidak dijemur langsung dibawah terik matahari penjemuran akan memakan waktu yang lebih lama yaitu sekitar 2 minggu.

 "Diharapkan kedepannya bahan primaxi (EM4) yang digunakan untuk proses pengeringan bisa digantikan dari bahan alami yang diproses sendiri sehingga dapat mengurangi biaya yang digunakan serta memnafaatkan sumber daya alam secara lebih maksmal," kata Pak Rubik selaku Kepala Desa Samar.

Setelah mendapatkan kekeringan yang diinginkan, langkah selanjutnya yaitu pengayakan (penghalusan) limbah kotoran sapi. Limbah kotoran sapi yang sudah dihaluskan selanjutnya dilakukan penyaringan untuk mendapatkan tingkat kehalusan yang sama.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun