Desa Kebonsari, Surabaya - Perubahan iklim adalah berubahnya iklim yang diakibatkan langsung atau tidak langsung oleh aktivitas manusia. Hal ini dapat diamati dengan adanya perubahan pola, intensitas atau pergeseran parameter utama iklim seperti curah hujan, suhu, kelembaban, angin, tutupan awan dan penguapan. Perubahan iklim berdampak pada ekosistem dan manusia di seluruh bagian benua dan samudra di dunia. Perubahan iklim dapat menimbulkan resiko besar bagi kesehatan manusia, keamanan pangan, dan pembangunan ekonomi.
Program kampung iklim (Proklim) merupakan program kementrian lingkungan hidup yang bertujuan untuk mendorong masyarakat dalam melakukan tindakan adaptasi dan mitigasi dalam menurunkan tingkat emisi gas rumah kaca. ProKlim mendorong terjadinya kolaborasi antar setiap unsur dalam tatanan masyarakat, baik antar desa, antar lembaga pemerintahan, perguruan tinggi, dunia usaha, lembaga non pemerintah dan lainnya.Â
Kelurahan Kebonsari yang terdiri dari 3 RW merupakan salah satu wilayah di Surabaya yang memiliki perhatian terhadap lingkungan dan berorientasi menjadi kampung iklim. Hal ini ditunjukkan dengan kegiatan lingkungan yang sudah dilakukan oleh warga terkait penataan wilayah kumuh dan pengolahan sampah. Di daerah tersebut banyak terdapat lahan kosong tidak produktif yang saat ini mulai dimanfaatkan oleh warga untuk urban farming dan budidaya.Â
Penetapan lokasi yang diperuntukkan sebagai wadah dari 4 program kegiatan sekaligus solusi permasalahan yang terdapat pada Kelurahan Kebonsari adalah sebuah lahan di RT 005 RW 003. Lokasi ini kemudian diharapkan dapat menunjang kegiatan urban farming guna meningkatkan penghijauan dan ketahanan pangan dengan melakukan penanaman di lahan kosong tersebut. Kemudian agar memiliki ciri khas khusus, tanaman yang digunakan adalah tanaman Kale yang berasal dari Australia. Komoditas tanaman kale yang dipilih tidak dibudidayakan di Surabaya sehingga dapat di branding menjadi kampung kale.Â
Ada 4 Kegiatan yang kami miliki untuk Program PPK Ormawa Ini, yaitu:
Urban Farming   : Untuk kegiatan Urban Farming ini sayuran yang kita tanam adalah sayuran kale. Kale merupakan jenis sayuran yang berasal dari Australia. Tanaman ini memiliki berbagai macam manfaat, terutama dalam menjaga kekebalan tubuh di masa Pandemi.
Budidaya Maggot : Maggot yang kami budidaya ini bertujuan sebagai pengolahan sampah organik. Dikarenakan Maggot memiliki kemampuan untuk mengurai sampah organik sebanyak 2 - 5 kali bobot tubuhnya selama 24 jam. Satu kilogram maggot dapat menghabiskan 2 sampai 5 kilogram sampah organik per hari.