Mohon tunggu...
PPK OrmawaHIMAPBIO
PPK OrmawaHIMAPBIO Mohon Tunggu... Mahasiswa - Organisasi Mahasiswa Himpunan Mahasiswa Pendidikan Biologi Universitas Tidar

Platform Berita Seputar Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK ORMAWA) HIMAPBIO Universitas Tidar

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Maggot Mania: Tim PPK HIMAPBIO Bawa Petani Muda Desa Mangli Menuju Pertanian Berkelanjutan dengan Sampah jadi Cuan

20 Agustus 2024   23:59 Diperbarui: 21 Agustus 2024   01:54 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Antusias Anggota Sanggar Ambawani Tani dan Bapak Rektor / Tim PPK ORMAWA

Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK Ormawa) Himpunan Mahasiswa Pendidikan Biologi (HIMAPBIO) Universitas Tidar (Untidar) baru saja melaksanakan pelatihan budidaya maggot Black Soldier Fly (BSF) sebagai bagian dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Tim PPK Ormawa HIMAPBIO pada Selasa, 20 Agustus 2024 dengan pemateri Pak Widi salah satu founder dari Mina Cikal Sari Wates, Magelang. Kegiatan berlangsung di Green House Berkah Surya Setaman, Dusun Mangli, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang.

Pelatihan ini dipandu oleh Pak Widi dengan dukungan penuh dari tim PPK Ormawa HIMAPBIO dan para volunteer dari berbagai program studi. Anggota Himpunan Mahasiswa Pendidikan Biologi Universitas Tidar juga turut ambil bagian dalam kesuksesan workshop ini.

Menurut Pak Widi, tujuan utama dari pelatihan ini adalah memperkenalkan kepada masyarakat cara memanfaatkan limbah organik rumah tangga dan limbah hasil pertanian sebagai pakan untuk budidaya maggot BSF. "Maggot BSF mampu mengubah sampah organik menjadi protein dalam waktu singkat, dan proses ini lebih higienis dibandingkan metode pembusukan dengan maggot jenis lain," ujar Pak Widi kepada peserta workshop pada Selasa (20/8/2024).

Penyampaian Materi oleh Pak Widi Founder Mina Cikal Sari/Tim PPK ORMAWA
Penyampaian Materi oleh Pak Widi Founder Mina Cikal Sari/Tim PPK ORMAWA

Selain membantu menjaga kebersihan lingkungan, maggot BSF juga dapat dijadikan sebagai pakan alternatif bagi ternak seperti lele dan unggas karena kandungan protein, lemak, dan asam amino esensial yang tinggi. Pengelolaan sampah organik dengan maggot juga dapat mengurangi bau yang dihasilkan oleh pembusukan sampah dan menghasilkan pupuk organik (kasgot) sebagai produk sampingan.

Pelatihan ini dihadiri oleh tim dari PPK Ormawa HIMAPBIO Untidar, Rektor Universitas Tidar 2014 Prof. Cahyo, dosen pendamping, praktisi budidaya maggot, anggota koperasi Berkah Surya Setaman, dan anggota Sanggar Tani Ambawani Tani Desa Mangli, serta volunteer guna membantu kegiatan ini berjalan dengan lancar. Pak Widi, seorang praktisi dengan pengalaman lebih dari 5 tahun dalam budidaya maggot, menjadi narasumber utama dalam pelatihan ini. Workshop berjalan dengan lancar dan terlihat antusias dari peserta pelatihan yang tertarik akan maggot.

Antusias Anggota Sanggar Ambawani Tani dan Bapak Rektor / Tim PPK ORMAWA
Antusias Anggota Sanggar Ambawani Tani dan Bapak Rektor / Tim PPK ORMAWA

Materi yang disampaikan dalam pelatihan ini mencakup pemahaman siklus hidup maggot, persiapan pakan maggot, pembuatan komposter tumpuk, serta teknik pemanenan maggot dan komposnya. Peserta juga berkesempatan untuk mempraktikkan langsung cara menyiapkan pakan maggot pada tahap baby maggot dan pengolahan kompos dari limbah maggot.

Praktek Langsung Pembuatan Komposter Maggot/Tim PPK ORMAWA
Praktek Langsung Pembuatan Komposter Maggot/Tim PPK ORMAWA

Rektor Pertama Universitas Tidar, Prof. Cahyo, menyatakan ketertarikannya terhadap inovasi budidaya maggot. "Saya sangat tertarik dengan inovasi budidaya maggot ini. Meskipun terlihat sederhana, manfaatnya sangat banyak dan mudah diterapkan di rumah, serta berpotensi memberikan keuntungan yang signifikan," ungkapnya.

Ketua Sanggar Ambawani Tani yaitu Mas Walyudi, mengungkapkan rasa antusiasnya terhadap kegiatan ini. Beliau berharap para pemuda di desanya bisa berperan aktif dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan melalui pemilahan sampah dan pemanfaatan sampah dapur dan sampah organik sebagai pakan maggot, yang berpotensi menjadi peluang usaha di masa depan. "Kami sangat menghargai inisiatif ini dan berharap dapat memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang," ungkapnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun