"Makeup untuk pementasan lebih tebal daripada makeup biasanya karena mau menonjolkan kecantikan muka orang Indonesia, menonjolkan 'medhok'nya Indonesia. Jadi tidak ada request makeup tari yang natural atau tidak mau tebal," ucap Yusuf.Â
Kenapa harus makeup medhok? "Karena saat menari, karakter wajah (makeup) harus bisa mengimbangi kostum yang dikenakan." Ia juga menunjukkan cara menghasilkan gaya smokey eyes Indonesia dengan menggunakan eyeshadow hitam pada kelopak mata yang lalu dipadu dengan warna merah pada bagian di bawah alis.Â
Pembauran warna hitam dan merah ini akan menghasilkan warna ungu maupun biru gelap. Makeup yang dicontohkan ini adalah makeup yang paling umum dan sangat sering digunakan oleh para penari di Indonesia.Â
Ia juga tidak pelit dalam membagikan tips-tips seperti cara menggambar alis dan menempelkan bulu mata palsu agar tahan lama kepada para peserta. Sebelum sesi ini diakhiri, Yusuf sekali lagi menekankan bahwa tidak ada yang tidak mungkin asalkan ada niat dan kemauan.Â
Selanjutnya, diadakan sesi tanya jawab antara peserta dan pembicara. Ditanya mengenai bagaimana mendapatkan kostum daerah yang lengkap, Yusuf menjawab selain membuatnya sendiri, salah satu cara adalah dengan membelinya dari pengrajin kostum tradisional atau daerah.Â
Selain itu, ia juga melakukan demo langsung bagi yang bertanya tentang bagaimana memakaikan aksesoris rambut bagi yang menggunakan hijab. Terkahir, workshop pemeragaan ini ditutup dengan kuis berhadiah yang dimenangkan oleh 3 peserta.Â
Di tahun baru yang mendatang, Bidang Seni dan Budaya PPI Tiongkok akan mengadakan acara "PPIT Got Talent", jadi nantikan informasi lebih lengkapnya di Instagram @ppitiongkok ya!
Salam Perhimpunan!
PPI Tiongkok 2020-2021
Berdaya-Berkarya-Bersama