Kegiatan dilanjutkan dengan permainan interaktif "Dunia yang Berwarna" yang dimainkan secara berkelompok. Dalam permainan ini, peserta berperan sebagai pemain dan fasilitator bergantian. Pemain harus mengidentifikasi warga negara dari berbagai negara berdasarkan penampilan dan ciri khas mereka. Setelah permainan, peserta melakukan refleksi dengan menjawab pertanyaan seperti "Bagaimana jadinya jika manusia di dunia hanya boleh tinggal di tempat asalnya, tidak boleh ada migrasi?" dan "Apa yang disebut penduduk asli? Apakah yang lahir di tempat itu?"
Menggali Konsep Kebinekaan Global
Untuk memperdalam pemahaman peserta tentang konsep kebinekaan global, fasilitator memaparkan lima topik penting, yaitu:
1. Kita satu kesatuan yang berbeda
2. Ragam manusia, ragam bangsa, ragam bahasa
3. Keragaman tingkatkan kecerdasan
4. Tantangan keberagaman dalam kancah global
5. Kunci sukses di Abad 21
Melalui penyampaian materi yang disertai diskusi interaktif, para peserta mendapatkan wawasan komprehensif tentang keberagaman manusia di dunia, dampak positif yang ditimbulkannya, serta tantangan dan kunci kesuksesan dalam mengelola kebinekaan tersebut.
Aplikasi dan Penutup dengan Kutipan Inspiratif
Setelah memahami konsep, peserta diajak untuk merefleksikan bahwa dunia tanpa batas dan sekat memungkinkan manusia menyebar bagai bunga aneka rupa di taman semesta. Fasilitator kemudian menutup sesi dengan mengutip pernyataan Mahatma Gandhi yang menekankan bahwa kemampuan mencapai kesatuan dalam keragaman akan menjadi keindahan sekaligus ujian bagi peradaban kita. Dengan pendekatan interaktif yang mengombinasikan refleksi diri, permainan, penyampaian konsep, dan diskusi, sesi ini berhasil membangun wawasan dan apresiasi para calon pendidik terhadap keberagaman global. Bekal ini diharapkan dapat membekali mereka dalam menjadi agen perubahan yang mempromosikan toleransi, saling menghargai, dan menciptakan lingkungan belajar yang inklusif bagi semua kalangan di masa depan.