Mohon tunggu...
Dewi Nurmalasari
Dewi Nurmalasari Mohon Tunggu... Guru - Kepala Sekolah SMAN 1 Taman

Penggerak literasi Alumni IKIP Negeri Malang Magister dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Mahasiswa doktoral Teknologi Pendidikan UNESA Pengajar Praktik Pendidikan Guru Penggerak A7

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Empat Prinsip Dasar yang Menopang Tumbuhnya Teknologi Pendidikan

12 Oktober 2024   20:27 Diperbarui: 12 Oktober 2024   20:35 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Koleksi Pribadi

Defenisi sosiologi pendidikan menurut menurut F.G. Robbins, sosiologi pendidikan adalah sosiologi memiliki peran khusus menyelidiki struktur dan dinamika proses pendidikan. Struktur dalam hal ini mengandung pengertian teori dan filsafat pendidikan, sistem kebudayaan, struktur kepribadian dan hubungan kesemuanya dengan tata sosial masyarakat. Sedangkan dinamika yakni proses sosial dan kultural, proses perkembangan kepribadian, dan hubungan kesemuanya dengan proses pendidikan.

Antropologi Pendidikan memahami tentang bagaimana suatu individu melakukan proses praktik pendidikan yang ditinjau dari perspektif menurut sudut pandang kebudayaan masyarakat. Adanya antropologi pendidikan dapat memperhatikan latar kebudayaan yang berbeda disetiap peserta didik sehingga dapat terwujudnya kegiatan belajar dan mengajar yang berwawasan kearifan.

C. PSIKOLOGI

Psikologi sering diasumsikan sebagai ilmu tentang jiwa. Kata psikologi menurut bahasa Yunani Kuno terdiri dua suku kata, yaitu psyche yang berarti jiwa, dan logos yang berarti ilmu. Secara harfiah, psikologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang jiwa. Kata jiwa merupakan sebuah objek kajian yang abstrak, yang sulit untuk dideskripsikan secara objektif, dan tidak dapat diamati atau diukur secara ilmiah.

Perkembangan psikologi setelah sekian lama tidak lagi dimaknai sebagai ilmu tentang jiwa, melainkan ilmu yang mempelajari tentang perilaku manusia dan proses mental yang melatar belakanginya (Santrock, 2002). Saat ini banyak pengertian tentang psikologi yang dirumuskan oleh para ilmuan, yang esensinya hampir sama dengan pengertian dasar tentang perilaku dan proses mental tersebut. Sehingga psikologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang proses mental suatu individu serta penyebab yang menyertainya.

Psikologi sebagai bidang yang sasaran utamanya mengkaji tentang mental manusia secara umum, perkembangan dan kebutuhan pembelajaran peserta didik. Peserta didik merupakan anggota masyarakat yang mengembangkan potensi diri melalui proses kegiatan belajar mengajar baik pada jalur formal maupun non formal. Mereka inilah yang perlu dikaji lebih dalam mengenai kebutuhan dan kesanggupannya. Hasil kajian tersebut yang dijadikan acuan dalam menyusun alternatif solusi yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik, tenaga pendidik, tenaga kependidikan dan pengelola pendidikan di instansi pendidikan.

  • Psikologi Perkembangan

Jean pieget seorang pakar psikologi terkemuka mengklasifikasikan urutan perkembangan kognitif anak sebagai berikut :

1. Fase Sensori Motor (umur 0-2 tahun)

Pada fase ini pengalaman kognitif anak didasarkan pada perlakukan panca indra anak. Perkembangan kognitif akan tampak bila anak memiliki banyak pengalaman interaksi dengan lingkungan khususnya yang bersifat material/fisik. Tahapan  kemampuan dapat dideteksi dari kemampuan mengenali dan kemampuan mengingat. Dalam fase ini disarankan agar orang tua lebih banyak memberi pengalaman tambahan kepada anak, kemudian pengulangan pengalaman dengan mengingatkan anak.

2. Fase Intuitif - Pra Operasional (umur 2-7 tahun)

Pada fase ini pengalaman kognitif anak dapat diperoleh dari pada pengkayaan pengalaman baik interaksi dengan lingkungan maupun pengulangan ingatan. Beberapa kecakapan baru yang penting adalah kemajuan yang sangat pesat dalam pengumpulan kosa kata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun