Mohon tunggu...
Ronald Suwardi
Ronald Suwardi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa di Universitas Nusa Cendana, Kupang

deposuit potentens de sede et exaltavit humiles

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bagaikan Sekuntum Bunga Mawar

30 Agustus 2024   12:16 Diperbarui: 30 Agustus 2024   12:40 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaikan sekuntum bunga mawar

Kelopak-kelopaknya jatuh dihempas badai;

Sungguh, ini mengetarkan batin, hati.

Mata selalu mengkap kebenaran

Namun indra selalu bermesraan bersama kepicikan.

Lidah pandai mengucap cinta

Padahal, ia tak punya tulang untuk melawan benci.

Bagaikan sekuntum bunga mawar

Perlahan jatuh di atara genangan air mata.

Ia merambat ke dalam hati

Lalu bermuara ke kata sesal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun