5. Independensi - dasar untuk ketidakberpihakan audit dan objektivitas kesimpulan audit
6. Pendekatan Berbasis Bukti - metode rasional untuk mencapai kesimpulan audit yang andal dan dapat direproduksi dalam proses audit yang sistematis
  Dalam menjalankan praktik profesionalnya, akuntan publik sepenuhnya harus mengikuti aturan etika yang telah ditetapkan dengan berbagai konsekuensinya. Namun, pada umumnya masyarakat umum tidak mengetahui aturan-aturan yang harus dipatuhi akuntan sehingga menyisakan kesenjangan antara apa yang diharapkan publik dengan aturan-aturan yang membatasi praktik akuntan. Kesenjangan ini dapat menyebabkan kesalahpahaman oleh masyarakat umum tentang profesional akuntansi. Contoh tipikal adalah bahwa pengguna Jasa Akuntan Bersertifikat tidak dapat dengan jelas membedakan antara "kegagalan audit" dan "kegagalan bisnis" (Windsor, 2003, William, 2003 dan Wyman, 2003). Mengapa Perusahaan Membutuhkan Kualitas Audit Kualitas Audit dapat digunakan untuk mendeteksi kecurangan dan kesalahan dalam laporan keuangan suatu perusahaan. Kualitas audit yang baik dapat mengidentifikasi perilaku outcome management dalam kualitas pendapatan suatu perusahaan, sehingga semakin baik kualitas audit maka semakin baik pula keuntungan perusahaan.
  Ketika suatu perusahaan diaudit, ada beberapa jenis bukti audit, antara lain:
1. Pemeriksaan fisik. Bukti yang diperoleh selama tahap pemeriksaan fisik atau melalui perhitungan auditor atas kekayaan perusahaan
2. konfirmasi
3. Dokumentasi
4. Prosedur analisis
5. Wawancara pelanggan
6. Perhitungan ulang
7. Pemantauan