Sejak setahun lalu itulah Nyocan berkenalan, lalu bercerita kondisi suaminya dan setelah Pidindi mengerti apa yang diinginkan oleh mereka, dia akhirnya rela menjadi donor kalau sekiranya dia harus dieksekusi juga tanpa ada kemungkinan pengurangan hukuman lagi.
"Aku bukan mau menjual hatiku. Tetapi tolong perhatikan keluargaku, supaya aku tidak mati sia-sia di penjara ini." Katanya saat kesepakatan itu terjadi.
Beberapa sipir yang melihat Nyocan mondar-mandir menemui si "Napi" dengan wajah sendu sering berkata bercanda, "jangan pakai hati, bu. Mereka hanyalah tahanan."
"Oh, ya. Saya malah ingin hatinya, pak. Jagain dia ya, pak, supaya tetap sehat sampai waktu akhirnya...."Lalu ketika si sipir bingung, Kepala Penjara pun menjelaskan kepada semua penjaga kesepakatan donor organ itu dan Pidindipun sejak itu dijaga supaya jangan disakiti terpidana lain, terutama hatinya.
Kamis siang itu, setelah dua minggu dari waktu terakhir mereka bertemu, sebuah mobil ambulance tiba dari penjara ke rumahsakit pusat transplantasi hati di Ibu Kota Baru, membawa jasad Pidindi yang baru dieksekusi dan dinyatakan mati. Lalu melalui proses operasi yang rumit, 1 jam hatinya diambil lalu dicangkokkan ke tubuh Tuan Gentle yang sudah berada di kamar operasi sebelahnya.
Butuh 8 jam menyambungkan semua pembuluh darah, jaringan ikat, dan otot-otot penting di sekitanya untuk meyakinkan hati Pidindi menyatu dengan tubuh si tuan yang sakit hatinya.
Sebulan berlalu, Tuan Gentle sudah bisa beraktifitas kembali dan bersama Nyonya Cantik, Nyocan mendatangi rumah Pidindi. Menemui kedua anaknya dan istrinya.Â
Nyonya Cantik menyalami ketiga keluarga Pidindi dan memeluk mereka dengan terisak berlinang air mata. Tuan Gentle malah memeluk kedua anak itu dengan sangat erat dan ketika memeluk istri Pidindi, dia malah menciumnya membuat wanita itu terkejut.
"Maaf, bu. Saya tidak bisa menahannya, ada hati suami ibu sekarang yang menjadi hati saya." Katanya.
Buru-buru Nyocan pamit dan menarik suaminya ke mobil untuk pulang.
"Yang sekali ini jangan pakai hati ya, Honey. Selama 25 tahun pernikahan kita kamu sangat setia. Tetapi entah gara-gara hati Pidindi ini kamu jadi sering kesini dan menggoda istinya, kupukuli hatimu sampai rusak semua nantinya...."Katanya ketus.