Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Beginilah Ajaran "Tidak Sesat" Guru Gembul yang Viral Itu di Kompasianival 2023

1 Desember 2023   06:02 Diperbarui: 2 Desember 2023   06:06 1236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu tokoh yang membuat saya rela jauh-jauh datang menyeberangi lautan dari Pulau Sumatera ke Pulau Jawa dan terpaksa mendengar ceramah tentang calon ibu kota baru di Pulau Kalimantan adalah Guru Gembul yang sampai saat ini identitas aslinya masih misterius.


Terakhir saya lihat di channel Youtube-nya ada 1.03 M (sejuta tigapuluh ribuan) subscriber dan menurut hitung-hitungan salah satu tulisan  media online ini penghasilan beliau dari youtube di rentang 26 jutaan sampai 372 jutaan sebulan, padahal dia sebagai guru PKN ternyata gajinya di sekolah hanya ratusan ribu sebulan (mungkin beliau hanya guru honor).


Pemikirannya yang dituangkannya di youtube terutama tentang isu pendidikan sangat mencerahkan, misalnya mengapa handpone yang biaya produksinya hanya 150 ribuan dapat dijual 20 jutaan, yang mebuat mahal itu ya risetnya dan lucunya di Indonesia anggaran untuk riset itu setahun di kisaran 6 trilyunan untuk seluruh institusi pendidikan di Indonesia.


Atau bagaimana dia menjabarkan bahwa anak-anak itu sekolah buat apa? Buat sekolahnya atau orang tuanya atau untuk si anak sebagai subyek. Jadi dia tidak setuju kalau anak-anak sekolah karena dijadikan objek oleg orang tuanya dan dipaksa sekolah untuk belajar hal-hal yang tidak aplikatif, misalnya sel darah merah mengikat oksigen itu gunanya anak-anak sekolah tahu untuk apa? Tetapi kalau misalkan dijarkan bagaimana caranya jangan gendut, itu baru pelajaran yang aplikatif bagi kehidupan sehari-hari.


Gaya bicaranya yang banyak guyon dan santai serta tidak terlalu tajam mengeritik padahal bisa saja dia menjelek-jelekkan sistem yang ada secara frontal tetapi memilih kata-kata yang menyindir secara halus membuat kita-kita yang mendengar dipaksa setuju dengan ide-idenya yang cerdas yang mengambil referensi pendidikan yang berhasil di negara-negara maju yang lebih mengutamakan pendidikan karakter di usia dini dibandingkan pendidikan logika dan teoritis akademis.

Mungkin, Guru Gembul ini cocok kalau dijadikan mentri pendidikan, tetapi biasanya kalau diluar sistem banyak tokoh yang terlihat cerdas dan bak "rising star" yang dapat menjadi pembaharu dan pendobrak sistem yang dianggal kurang baik saat ini ketika dia dimasukkan ke dalam sistem pemerintahan biasanya hasilnya tidak bagus-bagus amat. Karena biasanya orang-orang hebat bak pahlawan perang ini ketika masuk ke dalam lingkaran sistem yang ada sekarang akan berjuang sendirian dan lama-lama juga harus bersikap pragmatis ikut arus dan gagal membenahi sistem itu atau malah ikutan menjadi budak sistem yang ada.

Tetapi saya pribadi lebih suka Guru Gembul ada di luar sistem karena dia lebih bebas menyuarakan ide-ide pembaharuan dengan lugas dan penghasilan dari youtube toh sudah cukup, dibandingkan dia masuk ke sistem pemerintahan dan konten-kontennya malah jadi hambar karena dia harus sangat hati-hati supaya tidak menyinggung orang.

Tetap berjuanglah guru gembul dan tetaplah menjadi guru walau hanya dihargai perbulan beberapa ratus ribu.

Dokumentasi KOMPAL
Dokumentasi KOMPAL

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun