Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pementasan Teater Koma "Goro-goro" Saat Politikus Jahatpun Tetap Harus Dinasehati

27 Juli 2019   13:30 Diperbarui: 27 Juli 2019   14:39 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Raja Bukbangkalan dan Togog (dok. Pri.)
Raja Bukbangkalan dan Togog (dok. Pri.)
Memang kalau mau diringkas sebenarnya dua plot dengan durasi 2 jam dapat saja diujicobakan untuk pementasan eksperimental di lain waktu dengan ijin penyesuaian dari sutradara, kalau pemain-pemainnya masih "belajar", namun karena pemain Teater Koma sudah tahan banting 42 tahun maka gerak tutur dan lagu mereka terasa sangat gurih sampai tetes terakhir untuk pencinta teater. Tetapi yang tidak mengerti teater dan lebih suka drama Korea, ya nonton televisi sajalah, ya...


Betara Wisnu dan Betara Kala (dok. Pri.)
Betara Wisnu dan Betara Kala (dok. Pri.)
Itulah gambaran dan apresiasi saya untuk produksi kali ini di hari kedua, masih 9 hari lagi kesempatan untuk menonton di TIM dengan harga tiket bervariasi dan sepertinya untuk "weekend" sudah ludes. Tetapi hari minggu pementasannya siang ya, pukul 13.00. Jangan salah jam.

Dewi Sekar dan Dewi Srinanti (dok. Pri.)
Dewi Sekar dan Dewi Srinanti (dok. Pri.)

goro-rakyat-melapor-5d3bc0550d82303be74299c2.png
goro-rakyat-melapor-5d3bc0550d82303be74299c2.png
Dok. Pri.
Dok. Pri.
Dok. Pri.
Dok. Pri.
Yang bikin terharu adalah pesan Semar pada Togog, bahwa walaupun kita tahu, Tuhanpun tahu politikus-politikus jahat itu akan tetap jahat sampai mati, tetapi tugas punakawan-punakawan di sekitarnya tetap teguh menasehati, karena itu amanat Hyang Tunggal, jangan berpaling, soal nasehat itu diterima atau malah dicaci-maki itu sudah resiko dan biarlah balasannya ditentukan Yang Diatas.

sumber: dokumentasi Kompal
sumber: dokumentasi Kompal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun