Setelah bertarung 95 menit, Liverpool dapat menaklukkan Tottenham sesama klub sepak bola Inggris di final Liga Champhions Eropa tahun ini yang diadakan di Madrid.
Bulan Puasa tidak membuat Moh. Salah, penyerang depan Liverpool kehilangan konsentrasinya melaksanakan penalti di menit kedua, ketika Sissoko pemain Tottenham Hotspur menyentuh bola dengan tangannya secara aktif di kotak penalti menghalau bola tembakan dari Manne.
Â
Pelatih Spur Pochettino memang sulit menang jika berhadapan dengan Klopp, pelatih Liverpool di semua ajang kompetisi, salah satu intuisi cemerlang si pelatih asal Jerman itu adalah memasukkan Origi yang menjadi pembuat gol "pengunci" di menit-menit akhir pertandingan dari kemelut yang diciptakan hasil sepak pojok mirip gol keempat liverpool saat mengalahkan Barcelona di semifinal sebelumnya.
Genap sudah janji Klopp kepada fans dan manajemen Liverpool memberikan gelar juara yang sangat prestisius ini, karena konon dia mau pindah dari Dortmun ke Inggris karena ingin memenangkan piala yang beberapa kali hampir dia dapatkan, sementara Liverpool juga dari 9 final 3 kali lepas dari genggaman.
Sekali lagi selamat Liverpool, yang kostumnya berwarna merah, kebetulan di Indonesia juga yang menang lagi warnanya sama, enggak ada hubungan kali, ya?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H