Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Bola

Liverpool Juara Champions Eropa 2019

2 Juni 2019   05:04 Diperbarui: 2 Juni 2019   07:54 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Moh. Salah (Dokumentasi RCTI/ Screenshoot pribadi)

Setelah bertarung 95 menit, Liverpool dapat menaklukkan Tottenham sesama klub sepak bola Inggris di final Liga Champhions Eropa tahun ini yang diadakan di Madrid.

Bulan Puasa tidak membuat Moh. Salah, penyerang depan Liverpool kehilangan konsentrasinya melaksanakan penalti di menit kedua, ketika Sissoko pemain Tottenham Hotspur menyentuh bola dengan tangannya secara aktif di kotak penalti menghalau bola tembakan dari Manne.

 

Tendangan gol D Origi (Dokumentasi RCTI/ Screenshoot pribadi)
Tendangan gol D Origi (Dokumentasi RCTI/ Screenshoot pribadi)
Kalah 1 gol membuat pemain depan Spur, seperti Kane, Son dan Dele Ali menyerang tiada henti mengejar ketinggalan dan terlihat di penguasaan bola mereka yang lebih 65% waktu permainan. Alisson Becker, penjaga gawang Liverpool pantas diberikan kredit tinggi di pertandingan ini karena setidaknya dapat melakukan 10 penyelamatan penting dari serangan lawan.

dok.pri
dok.pri
Gelar keenam piala Champions Eropa Liverpool ini (1977, 1978, 1981, 1984, dan 2005 ) serasa layak mengingat mereka tahun lalu finalis juga, di kompetisi domestik liga Inggris mereka juara dua dengan 97 poin dan di semifinal mereka mengalahkan Barcelona dengan "agregat" 4-3, musuh abadinya Real madrid tempat dilangsungkan final ini. Jangan heran kalau fans real Madrid mungkin mendukung mereka di final ini.

Pelatih Spur Pochettino memang sulit menang jika berhadapan dengan Klopp, pelatih Liverpool di semua ajang kompetisi, salah satu intuisi cemerlang si pelatih asal Jerman itu adalah memasukkan Origi yang menjadi pembuat gol "pengunci" di menit-menit akhir pertandingan dari kemelut yang diciptakan hasil sepak pojok mirip gol keempat liverpool saat mengalahkan Barcelona di semifinal sebelumnya.

Genap sudah janji Klopp kepada fans dan manajemen Liverpool memberikan gelar juara yang sangat prestisius ini, karena konon dia mau pindah dari Dortmun ke Inggris karena ingin memenangkan piala yang beberapa kali hampir dia dapatkan, sementara Liverpool juga dari 9 final 3 kali lepas dari genggaman.

Sekali lagi selamat Liverpool, yang kostumnya berwarna merah, kebetulan di Indonesia juga yang menang lagi warnanya sama, enggak ada hubungan kali, ya?

sumber: dokumentasi KOMPAL
sumber: dokumentasi KOMPAL

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun