Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

(Kompal Cemara) Kompal Itu Komunitas Cemara?

5 Januari 2019   23:09 Diperbarui: 5 Januari 2019   23:10 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kalau mau, kita nonton film "Keluarga Cemara"(KC) ramai-ramai hari Sabtu siang.."Ajakan saya pada komunitas Kompasianer Palembang (Kompal) yang setiap awal tahun selalu berkumpul merapatkan barisan mau ngapain saja setahun ke depan.

Rencananya sih tahun 2019 ini harus lebih aktif melaporkan kegiatan komunitas di Kompasiana, supaya semua Kompasianer tahu di Palembang juga ada aktifitas yang bermanfaat, walau tidak heboh-heboh amat.


Ada belasan yang berminat dan kamipun berkumpul di bioskop baru dalam kompleks pertokoan lama di Palembang yang beralamat di jalan R. Sukamto sore tadi. Sebagian besar pernah menonton serial KC waktu kecil, tetapi ada yang belum kenal sama sekali karena tahun 90-an belum lahir, namun karena film ini di beberapa "review" dapat rating diatas 8,  maka tidak ada salahnya memilih ini dibandingkan film horor.

sumber: IMDB.com
sumber: IMDB.com
Sedikit ringkasan cerita keluarga yang terdiri dari Abah (Ringgo Agus Rahman), Emak (Nirina Zubir), serta anak mereka Euis (Adhisty Zara) dan Ara (Widuri Sasono) yang dulunya kaya dan berkecukupan, sekolah anak-anaknya elite, harus bangkrut karena uang perusahaan dipakai oleh ipar Abah untuk "investasi bodong".

Merekapun harus pindah ke pedesaan di dekat Bogor dan disana rumah peninggalan Aki, ayahnya Abah sudah sangat tua. Berinteraksilah mereka dengan penduduk setempat dan anak-anak pindah sekolah "kampung" disana. Tokoh yang mengundang tawa dibawakan oleh Asri Welas, sebagai pemberi kredit di kampung ini namanya Ceu Salma.

Sangat kontradiktifnya kehidupan di jakarta dan kampung itu, ternyata kedua anak Abah merasa mereka lebih dekat, karena ayahnya lebih sering bertemu dibandingkan saat dahulu berkecukupan.

Sutradara Yandi Laurens yang bersama Ginatri S. Noer membuat naskah ceritanya juga, mampu membuat banyak pesan-pesan yang mengena di hati, misalnya saat Euis merampas sertifikat tanah rumah Aki yang mau dijual Abah ke orang Prancis bernama Luc, Abah berkata, "Kita boleh miskin, kita boleh bangkrut, tetapi kita jangan sampai menjadi orang yang tidak sopan..."

Adegan cantik lainnya, ketika Emak menangis mengabarkan ke Abah dan anak-anaknya kalau dia hamil lagi, padahal keadaan mereka sedang sulit-sulitnya, dimana Abah baru kecelakaan jatuh saat kerja dan kakinya patah. Ara malah bilang itu doa dia saat ulang tahun, pengen punya adik.

dok.pri.
dok.pri.
Apakah Kompal dapat menemukan "roh kekeluargaan" yang indah dalam suka dan duka seperti di film KC? Sebuah komunitas yang dibentuk hanya oleh satu kesamaan, anggota Kompasiana yang tinggal atau pernah ke Palembang atau peduli palembang atau punya darah Palembang atau punya pasangan asli Palembang?

Dok.pri.
Dok.pri.
Bak pohon cemara yang tersebar di semua benua dan dapat hidup ribuan tahun serta daunnya yang tidak pernah habis, komunitas ini harus bersifat universal, dapat diterima semua orang, tidak mudah kering di kemarau atau rontok di musim gugur dan memberi manfaat bagi semua anggotanya, minimal dalam membuat semangat menulis, meninggalkan jejak digital ke anak-cucu dan bilamana mungkin dapat juga berlanjut menjadi bernilai ekonomis kalau dapat memenangkan lomba di Kompasiana, mendapatkan K-Rewards  atau siapa tahu dapat menjadi penulis profesional.

Mungkin 5 atau 10 tahun lagi akan terlihat hasilnya, sekarang, sih, bak orang yang baru jadian, kita hanya dapat berkata, "Jalani dulu aja, ya....."

Dari FB, Kompal
Dari FB, Kompal

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun