Akhirnya saat Karnival tiba, dari pagi Palto sudah hadir. Semua pengunjung dan pembawa acara dia lihat dan perhatikan, semua panitia dia amati. Kerling itu tidak terlihat.
Pukul 8 malam, Â saat dia sudah letih mengamati, letih berharap, suara jernih dari pemandu acara di panggung terdengar, "Bila anda-anda yang menanti kerling menggoda akun yang bernama "Honey", inilah sekelompok penari dan penyanyi dengan kerling menggoda, mari bernyanyi dan berkerling bersama..."
Palto termangu, sepertinya ada 700-an "Blogger" pria juga terpaku, menatap panggung, sebagian lalu tertawa geleng-geleng kepala, ada yang mengumpat lalu pergi pulang dan ada yang berlanjut tetap "enjoy" jingkrak-jingkrak walau tahu sudah dikerjai.
Palto tersenyum kecut. Ternyata dia tidak sendiri, ada ratusan mungkin seribuan pemuja Honey yang datang ke acara ini dan bukan hanya dia yang punya nomor "WA"-pribadinya.
Dan keesokan harinya nomor itu sudah tidak bisa diakses lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H