Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

(PUISI) Ketika Harus Main Dua Kaki

13 September 2018   22:15 Diperbarui: 13 September 2018   22:36 631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mami..Mami, sudah papi putuskan sepenuh hati

Kita harus main cantik berdua kaki

Kaki kanan menendang, mengelus pakai kaki kiri

Yang satu alirkan bola ke gawang, yang lain garuk punggung sendiri

#

Papi tidak sanggup melawan arus yang deras

Hantarkan anak kita di singgasana teratas

Menjadi pengekor dia jelas tak puas

Para simpatisanpun mulai terkuras lepas

#

Ini bukan pertunjukan sulap simsalabim

Bukan pula ajang dapat simpati dari "playing victim"

Ketika logistik dan dana segar terlambat dikirim

Lepas kesempatan jadi "the rising star" tanpa salam salim

#

Menyelamatkan biduk ini lebih utama

Karena mungkin saja tidak masuk ke syarat minimalnya

Sudah terlalu banyak prahara ada disana

Rakyat muak kaderpun kutu loncat semua

#

Yang penting mami tahu

Dimanapun kaki kita disini dan disitu

Hati papi tetap romansa tetap merindu

Tuk selalu bilang pada mami kata indah " ai lap yu"

dari FB Kompal
dari FB Kompal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun