Karen Carpenter, salah seorang anggota duo The Carpenters, bersama kakaknya Richard Carpenter, lahir tahun 1950 dan meninggal tahun 1982 karena komplikasi penyakit gangguan gizi akibat gangguan makan yang namanya anorexia nervosa.
Single grup ini "Close to You" yang diperdengarkan tahun 1970 adalah lagu yang sangat indah, yang beberapa kali didaur ulang oleh penyanyi lain dan salah satu lagu romantis yang paling sering dipakai dalam film-film drama maupun kartun.
Apa penyebab penyakit kurang gizi akibat anorexia nervosa Karen Carpenter ini? Kabarnya kurang bahagia karena masalah keluarga yang belum jelas permasalahannya, akibat memang kasusnya tidak ingin dipublikasikan oleh keluarga besarnya.
Kematian di usia puncak karirnya tahun 1982, tentu saja tidak ada hubungan dengan pakde Jokowi yang tahun itu masih usia 21 tahun dan masih kuliah dan berbeda negara pula, tetapi untuk membuka mata teman-teman kompasianer sekalian, bahwa ada yang namanya gangguan kekurangan gizi yang disebabkan bukan karena kurang makanan atau kurang uang, tetapi masalah kejiwaan.
Selanjutnya dengan kasus kurang gizi yang terjadi pada suku Asmat, kemungkinan besar bukan karena kejiwaan, tetapi memang karena kekurangan kalori dan protein atau protein saja, yang disebut kwasiorhor dan marasmus.
1. Tidak adanya makanan yang cukup kalori dan protein dalam keluarga si anak, karena kemiskinan.
2. Kurangnya pengetahuan gizi orang tua si anak, kurang diperhatikan asupan makanannya, karena kesibukan bekerja, padahal kemampuan membeli makanan ada.
3. Makanan ada, pengetahuan cukup, tetapi si anak ada penyakit di saluran cerna yang tidak mampu mencerna protein dan kalori dengan baik, misalnya alergi makanan. Tetapi ini biasanya individual tidak massal.
Cara menanganinya harus sesuai penyebab, kalau miskin ya harus dibantu makanan bergizi dari pemerintah, kalau kurang pengetahuan ya dikasih penyuluhan, kalau ada penyakit saluran cerna atau kecacingan, ya dikasih obat untuk penyakitnya. Ini sebenarnya urusan Puskesmas setempat atau Kepala Dinas Kesehatan setempat. Bupatinya bolehlah kunjungan kerja kalau ada waktu, tetapi dana operasional pemda setempat seharusnya ada untuk ini bukan harus dana dari pusat.
Apakah ini urusannya pakde Presiden? Ya, kalau Puskesmas, Dinas Kesehatan, Bupati dan Gubernur yang menaungi daerah tersebut tidak mampu mengatasi, terpaksa presiden melalui mentri kesehatan mengurusinya. Tetapi saran saya sih, bawahan yang tidak mampu mengurusi kekurangan gizi di daerahnya dicari ganti yang lebih berkompeten saja.
Selain kelainan gizi karena kejiwaan, karena kurang kalori-protein, dapat juga ada kelainan kesehatan akibat kelainan zat gizi tertentu, misalnya vitamin A dapat membuat gangguan mata, kekurangan vitamin D membuat kelainan tulang yang mudah bengkok, kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia.
Apakah semuanya harus diperhatikan pakde Presiden? Sebaiknya memang harus diperhatikan, tetapi pendelegasian ke pihak yang berwenang setempat juga harus lebih ditekankan, karena dana bantuan gizi itu seharusnya ada, tetapi pendistribusiannya yang bermasalah, mungkin yang tidak butuh dikirim, yang kekurangan tidak dikirim, jadi yang mengirim dan data-data ini yang seharusnya ditertibkan, KPK mungkin boleh dilibatkan melihat apa ada kesalahproseduran yang disengaja atau tidak disengaja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H