Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Darah Donoran Ke-75 Terbuang Akibat Tusukan Jarum Tiga Bulan yang Lalu?

10 Januari 2018   05:52 Diperbarui: 10 Januari 2018   06:02 681
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Cara termurah memeriksa kebersihan darah itu ya donor darah, tiga bulan sekali, kita pasti tahu semua penyakit darah ada atau tidak." Kata saya saat bercakap-cakap dengan beberapa teman sejawat di rumah sakit soal ribut-ribut adanya kejadian luar biasa (KLB) difteri, vaksinasi difteri, berlanjut ke vaksinasi hepatitis dan pencegahan HIV segala. 

Walau secara teoritis kami belajar banyak hal, tetapi secara praktis banyak juga yang ragu apakah cara-cara pencegahan dan alat pelindung diri yang kami pakai saat kerja dapat menjamin tidak tertular penyakit pasien.

"Iya, yang bisa donor. Kalau kami yang tekanan darah rendah dan hemoglobinnya (HB) rendah ini bagaimana?"Tanya teman yang lain, karena tubuhnya mungil, kurang 45 kg, dia tidak pernah boleh donor darah. Demikian juga yang HBnya kurang 12 untuk wanita dan kurang 13 untuk pria, saya sendiri HB 17 dan memang sangat butuh donor darah pertiga bulan supaya HB rendah sedikit, terlalu kental sel darah merah juga kurang baik.

Selain faktor berat badan dan HB, yang menjadi syarat donor darah antara lain:

- Usia sudah dewasa (lebih 18) namun sebaiknya kurang 70 tahun.

- Bagi wanita tidak sedang menstruasi.

- Malam sebelum donor tidak bergadang (cukup istirahat).

- Tekanan darah sistole antara 100-130 mmHg, jangan terlalu rendah dan terlalu tinggi.

- Tidak makan obat pengencer darah.

- Tidak sedang sakit (demam, mual-muntah)

- Baru sakit kuning, malaria atau penyakit darah lainnya.

"Benar, dokter Posma, pasien saya pernah datang berobat ke klinik, karena darahnya yang didonorkan ke 75 dinyatakan tidak layak pakai karena tercemar. Padahal ke 74 donor darah sebelumnya bisa dipakai dan Pasien itu heran sekali."Kisah teman saya yang melayani salah satu klinik untuk pemeriksaan HIV.

Selanjutnya si pasien usia 60 tahunan itu disarankan PMI ke klinik pemeriksaan penyakit darah, karena yang gratis HIV, maka HIV diperiksa dahulu dan hasilnya negatif, lalu ditawarkan pemeriksaan infeksi lain yang berbayar si pasien bersedia dan didapatkan hepatitis B-nya negatif, tetapi hepatitis C nya positif. Dia mengaku pernah ke ahli tusuk jarum 2 bulan lalu dan menjalani terapi tusuk jarum. Faktor resiko lain seperti disuntik, dijahit, berhubungan seks yang tidak aman tidak ada mengingat istrinya juga sudah tua.

"Jadi kemungkinan besar dia tertular dari tusuk jarum yang tidak steril..."Dia pun setuju, walau pembuktiannya sulit.

Otomatis, si pasien akan terdata di PMI (Palang Merah Indonesia) sebagai pendonor yang darahnya tercemar dan donor darah selanjutnya mungkin akan ditolak, karena membersihkan virus di sebuah kantong darah sepertinya mustahil. Padahal, untuk orang-orang yang rajin mendonorkan darahnya, kalau lama tidak donor darah, tubuh akan terasa berat dan tidak nyaman.

Untuk itu, sebaiknya semua faktor resiko tertular penyakit darah dihindari, selain jarum dapat juga melalui pisau cukur ataupun sikat gigi yang pernah dipakai orang lain. Alat-alat ini seharusnya steril kalau sekali pakai, tetapi jika digunakan lagi dengan pembersihan yang seadanya, maka sisa darah dari orang sebelumnya dapat saja masuk ke tubuh pemakai alat berikutnya.

Semoga bermanfaat!

dari FB Kompal
dari FB Kompal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun