Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Si Bapak Mengutamakan Nyeri Dengkulnya, Padahal Jantung dan Ginjalnya Lebih Menderita

13 Desember 2017   19:18 Diperbarui: 13 Desember 2017   19:34 2132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto dengkul bengkak (dokumentasi pribadi)

"Bapak ini sekaligus keluhannya sesak, nyeri perut dan pinggang, tetapi karena makan obat yang dibeli bebas untuk mengobati dengkulnya yang bengkak."Lapor dokter jaga IGD (Instalasi Gawat Darurat) kepada Saya.

"Pakai oksigen sudah enakan, Pak?"Tanya Saya kepada si Pasien.

"Sudah enakan, Dok. Tetapi kaki saya ini bagaimana dokter? Sudah bengkak seminggu. Saya memang agak banyak makan daging dan makanan laut minggu lalu saat dinas luar di kota lain. Pulang ke Palembang jadi begini.."Keluhnya.

Memang pada pemeriksaan fisik, kelopak matanya agak sembab, denyut jantungnya tidak teratur, serta pinggangnya nyeri kalau diketuk dan dengkul kakinya bengkak, merah dan nyeri sekali kalau ditekan.

Rekam jantung yang tidak teratur dan ada pembesaran (dok.pri)
Rekam jantung yang tidak teratur dan ada pembesaran (dok.pri)
Karena ada sesak napas dan mual sementara usianya diatas 40 tahun, dilakukan rekam jantung dan hasilnya adalah pembesaran jantung ke kiri dan denyutannya terkadang tidak teratur serta ada tanda-tanda iskemia (kekurangan oksigen yang menurunkan kemampuan otot jantung).

USG perut banyak kelainan di ginjal (dok.pri)
USG perut banyak kelainan di ginjal (dok.pri)
Dilakukan USG (ultrasonografi) perutnya, didapatkan ginjalnya bengkak dan banyak bentukan seperti kantong air (kista), serta gambaran radang ginjal yang kronis, mungkin akibat sering makan obat nyeri-nyeri sendi yang dijual bebas selama ini.

Pemeriksaan laboratorium hasilnya enzim jantung meningkat hampir dua kali lipat harga normal dan racun ginjal yang namanya kreatinin juga lebih dari normal. Jadi kelainan jantung dan ginjalnya sudah pasti ada dan sangat berbahaya bila dibiarkan.

"Nyeri sendinya sudah berkurang, Dok. Tetapi belum hilang benar. Bisa dinaikkan dosis obat penghilang nyerinya, Dok?"Tanya si Bapak keesokan harinya.

"Wah, nanti dahulu, Pak. Jantungnya dan ginjalnya ini dibagusin dahulu, terus kita cari obat anti nyeri yang cocok untuk bapak yang kurang ada efek samping ke jantung dan ke ginjal. Karena saya lebih khawatir jantung dan ginjal Bapak yang bisa mematikan dalam hitungan menit daripada bengkak di dengkul yang tidak mematikan."

Selanjutnya disarankan si Pasien hati-hati membeli obat antinyeri yang dijual bebas di pasaran, apalagi kalau sudah ketergantungan.

Si Bapak akhirnya diberi pengertian bahwa otak, jantung, ginjal, hati, paru-paru adalah organ-organ vital yang harus didahulukan kesembuhannya dibandingkan tulang dan otot. Karena bagi dokter yang menjadi prioritas adalah nyawa, sedangkan menurut pasien yang penting adalah rasa nyaman dan nyawa Tuhan yang mengatur.

Jadi, kalau sudah begini, dokter harus bernegosiasi dengan si Pasien memilih mana dahulu yang diobati, kalau satu penyakit dan penyakit lain memiliki efek samping yang bergantian kalau diterapi.

dari FB Kompal
dari FB Kompal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun