Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Saya Tidak Perlu Dirujuk Dok, Minta Obat Kuatnya Saja....

8 Februari 2017   00:28 Diperbarui: 8 Februari 2017   16:10 1231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: azureedge.net

"Selamat pagi, Pak. Apa keluhannya? Di rujukan Bapak dikatakan sakit prostat, ya? Pernah diperiksa dokter ahli bedah?"tanya saya pada pasien usia 50-an tahun.

"Belum, Dok. Saya sebenarnya bukan masalah di buang air kecil dan prostat, tetapi di itu, Dok..."katanya ragu-ragu sambil melirik ke perawat pendamping poliklinik yang masih terlihat muda.

"Oke, kita periksa dulu, ya..."Lalu sesuai prosedur, dilakukan pemeriksaan fisik dari kepala, beberapa organ vital dan terakhir prostat dan tidak teraba membesar. Laboratorium sederhana juga gula darahnya biasa, di bawah 140 mg/dL.

"Saya sebenarnya sehat, Dok. Tetapi sudah dua bulan ini, itu saya tidak bisa, Dok..." katanya pelan. Sekilas saya lihat perawat yang mendampingi pura-pura tidak mendengar ucapan Si Bapak dan biasa saja.

"Ada masalah keluarga? Banyak merokok? Minum alkohol? Obat-obatan lain?" Si Bapak menggeleng dan sepertinya pola hidupnya sehat.

Akhirnya Saya menawarkan merujuk ke bagian urologi, supaya masalah si bapak diperiksa lebih lanjut di rumah sakit tipe B, di rumah sakit kami tidak tersedia spesialisasi khusus bagian organ vital ini.

"Saya minta diresepkan obat kuat saja, Dok. Tidak usah dirujuk-rujuklah. Yang penting saya bisa itu..." katanya lagi.

"Wah, tidak bisa, Pak. Saya tidak mau hanya kasih obat untuk itu saja, penyebab pastinya harus ketemu. Kalau mau obat kuat, Bapak bisa beli sendiri di luaran, ngapain harus pakai BPJS? Tujuan bapak berobat seharusnya sampai ketemu penyakitnya, bukan hanya supaya bisa itu dengan bantuan obat," kata saya.

Nah, berbeda dengan impotensi akibat penyakit jantung dan diabetes melitus, sebenarnya Si Bapak ini cukup sehat. Diberi obat kuat pun relatif aman, tetapi bagi saya pribadi, memberinya obat kuat hanya untuk biar bisa itu lalu tanpa obat akan bagaimana? Dia akan 'loyo' lagi. Itu bukanlah solusi terbaik dan bisa dianggap seperti 'kosmetik' atau bedak saja.

Beberapa kemungkinan yang membuat Si Bapak tidak bisa 'itu', antara lain:

  1. Psikis, masalah dengan istri atau ada masalah pekerjaan lain.
  2. Masalah persyarafan.
  3. Masalah pembuluh darah lokal daerah vitalnya.
  4. Sedangkan masalah minuman, makanan, rokok, penyakit diabetes, jantung dan lain-lain Si Bapak tidak ada.

Mungkin memang perlu diperbaiki si Bapak adalah kebiasaan olahraganya harus ditambah dan selanjutnya mengenai kelainan anatomis dokter urologi yang memeriksa lebih jauh.

Kecenderungan pasien adalah ingin obat yang instant membuat dia bisa begitu, tetapi tergantung dokternya apakah mau memberi atau tidak, karena menurut saya pribadi, penyakit tidak bisa itu bukan penyakit yang mengancam nyawa, bisa ditunda diberi obat kuat, sampai jelas penyebabnya.

Pertanyaannya kalau semua pemeriksaan normal sampai psikis pun tidak masalah, tetapi Si Bapak masih juga tidak bisa itu, apakah dokter harus memberikan obat kuat rutin pada Si Bapak? Kalau harus berapa banyak? 3 kali sehari? 1 kali sehari? atau 1 kali sebulan? Ini belum bisa dijawab, karena saya belum pernah mengalami kondisi seperti ini, tapi kalaupun harus dikasih obat penguat, maka Si Istri yang harus ditanya, berapa kali sehari/seminggu/sebulan dia bersedia itu dengan Si Bapak.

Nah, kalau istri si Bapak lebih dari 1? Saya angkat tangan deh. Mudah-mudahan tidak bertemu kasus serumit itu. Untung baru sekali bertemu kasus beginian dan bersedia dirujuk karena walaupun bagi saya kasus ini bukan darurat, tetapi bagi Si Bapak ini sangat gawat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun