Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ujian Nasional Dengan Mesin, Saat Manusia Tak Dipercaya Lagi..

19 April 2011   12:44 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:38 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Dosa massal tahunan? Maksudnya bagaimana bu?" Tanya beberapa wartawan.

[caption id="attachment_103462" align="alignleft" width="150" caption="from google"]

130321992282120295
130321992282120295
[/caption]

"Bagi murid-murid mereka tidak perlu berdosa membuatkan contekan. Sepertinya hampir semua murid sudah  bikin kepekan deh dulu dari

1303220469543308241
1303220469543308241
from google

yang paling sederhana dan mudah ketahuan dan diperiksa di telapak tangan, sampai kepekan yang termasuk sulit ketahuan dan diperiksa, misalnya di dada.

"Waw, asik juga tuh kalau yang ketahuan di dadanya. Kalau pengawasnya cowok dan jadi melihat-lihat melotot ke dada murid cewek bisa dituduh pelecehan, pasti lebih memilih membiarkan saja. Pinter tuh muridnya. Hehehehe..." Kata si wartawan senior cekikikan.

"Dosa lain saat UN konvensional apa buk?" Tanya yang lebih junior.

[caption id="attachment_103467" align="alignleft" width="300" caption="from google"]

13032209581787119855
13032209581787119855
[/caption]

"Biasanya ada tim sukses. Kepala sekolah membuat sebuah tim guru-guru yang sesuai dengan pelajarang yang diujikan, lalu soal UN yang ada diambil satu, dibahas, lalu jawabannya diberikan kepada murid-muridnya. Bisa dalam bentuk kertas, dalam bentuk SMS atau kalau pengawasnya bisa dinegosiasi ya dibacakan langsung di depan kelas." Kata bu Pur sedih.

"Dikoordinir kepala sekolah? Kok bisa?"

"Kalau nilai kecil dan banyak yang tidak lulus, sekolah jadi namanya rusak dan murid berkurang." Jawab si ibu guru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun