Sembahyang Kepada Thian
Tuhan dalam agama Tionghoa adalah konsep ketuhanan dalam agama Tionghoa .Dalam Konfusianisme, nama Tuhan adalah yang berarti " yang agung, mahakuasa". Buku-buku agama Konfusius disebut " Wujing" atau "Lima Buku" dan berisi beberapa istilah dan frasa suci seperti Huangtian , Mintian, dan Shangdi.
Perayaan Tahun Baru Imlek
Tahun baru imlek adalah hari raya paling penting bagi masyarakat Tionghoa .Malam Tahun Baru di Tionghoa dikenal dengan istilah yang disebut sebagai Chu’x yang artinya Malam Tahun Baru
Pertunjukan Barongsai
Barongsai adalah tarian tradisional Tiongkok yang menggunakan cangkang mirip singa. Sejarah barongsai ini sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu . Shishimai dirayakan selama periode Istana Utara dan Selatan dari tahun 420 M hingga 589 M. Satu -satunya tempat di Indonesia yang bisa melakukan barongsai dilakukan secara besar - besaran adalah Kota Semarang di Pura Gedong Batu.
Sembahyang untuk Leluhur
Salah satu tradisi masyarakat Tionghoa menjelang Imlek adalah berdoa kepada leluhur. Â Kegiatan ini membantu menghormati dan berdoa untuk leluhur . Menghormati orang mati juga sangat penting dalam budaya Tionghoa , khususnya kepercayaan Konfusianisme , di Klenteng See Hin Khiong .
Klenteng Hin Kiong yang membawa kemakmuran bagi masyarakatnya karena menghadap ke Bukit Gado-Gado (Gunung Padang) dan menghadap ke sungai (Sungai Batang Arau). Dari cerita para leluhur yang diturunkan secara turun-temurun, diketahui bahwa dari mulut naga yang berada di atap klenteng terdapat aliran air yang terus menerus, air yang mengalir tersebut konon merupakan air suci yang dapat menyembuhkan segala penyakit. penyakit. .
KESIMPULAN
Jejak penganut Khonghucu di kota Padang Sumatera Barat dapat dilihat dari keberadaan Klenteng See Hin Kiong. Tempat pemujaan lain yang disebut pagoda Tri Phap adalah klenteng tertua di kota Padang. Nilai sejarahnya juga menjadi tempat pariwisata. Itu membuktikan bahwa para tamu yang datang ke sini bukan hanya penganut Khonghucu tetapi juga anggota masyarakat. Kampung Pondok memang dikenal sebagai perkampungan masyarakat non muslim di kota Padang, namun pada kenyataannya banyak juga yang beragama Islam tinggal di sekitar kawasan ini. Hal ini menunjukkan bahwa toleransi dan kerukunan tetap terjaga bersama