Karena dari awal memang dibebaskan memilih maka tidak masalah berganti kota atau negara. Pelajaran berlangsung sesuai yang diharapkan. Setelah menentukan jarak sebenarnya dari kota pilihan masing-masing, siswa diberi kesempatan untuk presentasi dan diskusi.Â
Pada tahap refleksi yang menjadi highlight adalah sikap siswa yang memilih perjalanan tanpa koma sebagai indikasi bahwa siswa masih belum akrab dengan bilangan desimal dan menghindari tantangan cukup mengkhawatirkan. Hal ini menjadi catatan khusus bagi guru untuk lebih kreatif meramu pembelajaran sekaligus melatih agar siswa menyukai tantangan.
Kisah bola ping pong menuntut kreatifitas untuk merevisi rencana pembelajaran menggunakan media yang berbeda. Sedangkan perjalanan siswa menghindari koma menjadi bahan refleksi yang penuh makna dan berkesan. Lantas bagaimana caranya praktik baik lahir di saat yang pelik?Â
Bagaimana agar pembelajaran bermakna hadir dari situasi yang tidak terduga? Tidak ada pilihan lain. Teruslah belajar dan mengajar. Teruslah mengupayakan pembelajaran terbaik meski eksekusinya tidak sesuai harapan karena kegagalan terbesar guru bukan ketika ia mengajar tidak sesuai rencana namun ketika ia berhenti belajar.
"Those who teach, must never cease to learn"-Jhon Cotton DanaÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H