Hati Gembira Hidup Sehat

Siapa yang nggak kenal mie instan? Pasti semua orang pernah makan yang namanya mie instan nggak hanya sekali bisa jadi berkali-kali. 

Aku sendiri saja sering mengkonsumsi yang namanya mie instan karena sudah Adiktif (kecanduan) Tapi, semenjak dengar kasus beberapa hari yang lalu seorang remaja berumur 18thn tewas (Jenat) karena sering mengkonsumsi mie instan dari situlah aku berhenti dari yang namanya mie instan. Takut dehh,,

Setelah mencari informasi mengenai mie instan yang aku dapat dari Warta kesehatan oleh Imron Hamzah yang di unggahnya pada tahun 2015 yaitu pendapat para ahli mengenai mie instan.

Mengutip World Instant Noodles Association, star2 melaporkan pada mei 2015, konsumsi mie instan masyarakat dunia mencapai 102,7 miliar porsi pertahun. Dan Indonesia berada di urutan kedua sebagai negara paling banyak mengkonsumsi mie instan, dengan 13,4 miliar porsi pertahun. China di urutan pertama dengan 44,4 miliar porsi.

Namun, mengkonsumsi mie instan terlalu Surplus (Berlebihan) akan berakibat buruk.

Dr Tee E siong, presiden masyarakat Gizi Malaysia, punya pendapat lain. "Banyak orang berfikir mie instan itu beracun dan berbahaya. Itu tidak benar," katanya

Beberapa orang hanya terlalu sering  mengkonsumsi dan menyalah-gunakannya. Mie tidak boleh dimakan lima kali sehari," lanjut Dr Tee.

"Makan oatmeal atau sarapan sereal mungkin menjadi pilihan lebih sehat," ujar Dr Tee. Dengan mie instan bumbu sudah tersedia. Untuk membuatnya bergizi dan seimbang, kita buat dalam varian (Bentuk yang berbeda) dengan menambahkan sayur segar, telur, daging cincang atau sarden. Hanya membutuhkan tiga menit dan makanan anda lengkap."

Dibanding 30 tahun lalu, saat ini orang lebih banyak mengkonsumsi mie instan. Bahkan mie instan disajikan pada penerbangan jarak jauh sebagai cemilan.

"Ini nyaman tapi bisa menjadi masalah," ujar Dr Tee. "Kita perlu nutrisi sepanjang hari. Berapa banyak anda makan, bagaimana anda makan dan bagaimana cara masaknya, itu penting."

Mie instan dibuat melalui adonan tepung yang dipotong dan dibentuk, lalu di goreng diatas minyak panas agar tidak saling menempel. 

Mie instan adalah makanan yang di proses, dapatkah tubuh mencerna dengan baik?

Dalam percobaan pertama tahun 2012, Dr Braden Kuo ahli pencernaan dari RSU Massachusetts, AS melakukan uji klinis dengan beberapa relawan yang bersedia mengkonsumsi mie instan sambil menelan kamera vidio berukuran sebesar pil.

Spesialis menjelaskan bahwa sifat mie olahan biasanya sulit dicerna. Namun, Dr Kuo mengakui bahwa studi itu terlalu kecil untuk menyimpulkan apa-apa. 

"Itu masih belum benar-benar menghapus dampak pada saluran pencernaan dan apakah pencernaan lambat mempengaruhi jumlah nutrisi yang diserap tubuh," katanya.

Dalam buku bertajuk Malaysia Diet: The Plain Truth, Dr Tee menulis yang merugikan dari mie instan adalah kemudahan mendapatkannya membuat orang bisa berkali-kali, mengkonsumsi dalam satu hari, Lapar atau tidak.

Dr Tee memberikan tips membuat sebagian besar makanan. Pertama, jangan konsumsi satu makanan dalam satu hari penuh. Panel Informasi Nutrisi (NIP) dapat membantu anda menyeimbangkan asupan makanan sehari-hari.

Ia juga mengatakan tidak ada nutrisi buruk. Tubuh membutuhkan energi, namun konsumsi berlebihan ini harus dihindari. Kedua, satu jenis makanan bisa dimasak dalam berbagai cara. Pada mie instan, jadikan sup bening merupakan pilihan yang jauh lebih baik dari kari.

Sesekali makan mie instan tidak akan merugikan, tapi jika anda kebablasan akan jadi masalah di kemudian hari. Ketiga, moderasi adalah kunci kesehatan yang lebih baik.

Itulah beberapa penjelasan mengenai mie instan menurut para ahli. Jadi tidak seharusnya mie instan itu di konsumsi setiap hari dan sebaiknya jika kita makan mie lebih baiknya tambahkan sayuran, daging cincang, telur dan sarden.

Buat yang para idola mie instan jangan ragu-ragu makan mie. Hehe,, Sebaiknya jangan di konsumsi setiap satu hari penuh dan jangan berlebihan karena akan berakibat buruk.