Kata PINJOL (Pinjaman Online) sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat umum. Banyaknya iklan di media sosial yang ditawarkan oleh pinjol ilegal dengan kemudahan aksesnya membuat masyarakat terjebak oleh tawaran-tawaran dari pinjol ilegal khususnya pada remaja yang memiliki usia yang belum cukup matang akan mudah tertarik dengan hal-hal yang praktis. Iklan pinjol ilegal yang menawarkan pinjaman uang dengan nominal yang besar dan mudah cair dalam beberapa menit saja tentu dapat mudah menarik perhatian remaja.
Tanpa disadari dibalik mudahnya pinjol ilegal untuk diakses, terdapat suku bunga yang tinggi dan cara penagihannya pun sangat tidak etis dengan melakukan intimidasi, peneroran, bahkan melakukan paksaan. Hal ini yang dapat berdampak pada psikologis para remaja yang cenderung rentan pada mentalnya dan memiliki emosi yang belum stabil. Dalam opini ini, kita akan membahas dampak psikologis pinjol ilegal dikalangan remaja yang mana sudah banyak kasus remaja di Indonesia yang terlilit pinjol ilegal.
Dampak Psikologis Pinjol Ilegal pada Remaja
Bagi remaja yang terlilit pinjol ilegal dan sudah memiliki pinjol di berbagai platform yang belum dibayar akan mudah sekali terganggu psikologisnya. Remaja akan merasa cemas yang berlebihan dan tertekan karena memikirkan cicilan yang terus menerus ditagih oleh pihak pinjol ilegal tersebut. Remaja juga akan merasa putus asa, malu, bahkan depresi apabila sudah terjebak dengan pinjol ilegal dan tidak menemukan jalan keluarnya. Bagi remaja yang masih bersekolah dan sedang terjebak oleh pinjol ilegal akan terlihat perubahan drastis seperti menurunnya prestasi, mengabaikan tugas-tugas sekolah, serta tidak bersemangat untuk sekolah. Selain itu, remaja yang terjebak dalam utang pinjol ilegal cenderung menghindari interaksi sosial karena malu dan takut mendengarkan kritikan-kritikan yang keluar dari mulut orang sekitar.
Penyebab Remaja Terjerat Pinjol Ilegal
Maraknya pengguna pinjol ilegal dikalangan remaja disebabkan karena banyaknya iklan yang disajikan oleh pinjol ilegal secara menarik di media sosial dengan menawarkan kemudahan dalam mengakses pinjol ilegal tersebut, kemudahan pendaftaran, dan memperoleh uang dengan limit yang berjumlah besar hingga mencapai Rp. 50.000.000 serta cepat cair ke rekening pribadi dalam hitungan menit saja. Remaja yang tidak terpisahkan dengan gadget dan media sosial akan sangat mudah menemukan iklan-iklan pinjol ilegal yang bertebaran di media sosial dengan tawaran yang menarik, sehingga membuat remaja tergoda untuk melakukan pinjaman online ilegal tanpa memikirkan resikonya.
Gaya hidup yang hedon dikalangan remaja juga menjadi penyebab banyaknya remaja yang terjerat pinjol ilegal. Dengan keinginan dan gengsi yang tinggi yang dimiliki bagi sebagian remaja, membuatnya selalu melihat ke atas, serta ingin selalu memenuhi keinginan dan gengsinya dengan menggunakan cara yang cepat dan praktis, sehingga pinjol ilegal dijadikan solusi bagi remaja untuk memenuhi gaya hidup hedonnya tanpa memikirkan resiko apa yang akan diterima dan juga dampak jangka panjangnya.
Selain itu penyebab banyaknya remaja yang terjerat pinjol ilegal ini juga karena kurangnya peran orang tua untuk mendidik anaknya dalam mengelola uang yang baik dan memberikan pengetahuan mengenai pentingnya menabung, karena dengan remaja sudah tertanam kebiasaan dalam menyimpan uangnya akan membentuk pola pikir yang sehat mengenai masalah keuangan. Kurangnya pengetahuan finansial yang baik dapat menyebabkan remaja tidak menyadari risiko yang akan diterima terkait dengan pinjaman online ilegal.
Solusi untuk Mengatasi Dampak Psikologis Pinjol Ilegal pada Remaja
Ada berbagai Solusi yang dapat diterapkan untuk mengatasi dampak psikologis pinjol ilegal dikalangan remaja, diantaranya melakukan edukasi keuangan sejak dini dari pihak sekolah dengan meningkatkan literasi keuangan dikalangan remaja untuk mempersiapkan mereka agar dapat membuat keputusan finansial yang baik dan dapat memberitahu remaja mengenai resiko keuangan sejak dini.
Pengawasan orang tua dan komunikasi yang terbuka juga dapat menjadikan solusi dalam mengatasi dampak psikologis pinjol ilegal dikalangan remaja, sebagai orang tua perlu lebih aktif memantau penggunaan pinjol oleh anak-anak mereka dan perlu melakukan diskusi tentang pengelolaan keuangan yang baik dan sehat, sehingga anak-anak mereka akan tahu mengenai apa dampak dan resiko yang akan diperoleh akibat dari pinjaman online ilegal.
Solusi selanjutnya yaitu peran pemerintah harus dapat membuat regulasi yang ketat terkait pinjol ilegal. Disini pemerintah dapat memperketat pengawasan dan regulasi regulasi pinjaman online terutama pinjaman online yang illegal untuk melindungi konsumen muda khususnya para remaja dari bunga tinggi, praktik yang merugikan, dan dampak psikologis serta resiko yang akan diterima nantinya.
Selain itu adanya penyediaan layanan dan dukungan psikologis juga dapat membantu remaja yang terjebak dalam pinjol ilegal. Penyediaan layanan dan dukungan psikologis dapat dilakukan dengan memberikan akses yang lebih mudah bagi remaja yang terjerat pinjol ilegal untuk mendapatkan bantuan konseling dan dukungan psikologis. Layanan konseling juga dapat membantu remaja mengatasi stres dan kecemasan yang muncul akibat dari pinjaman online ilegal yang dialami oleh remaja serta dapat memberikan cara penyelesaian dengan langkah yang efektif.
Kesimpulan
Dampak psikologis pinjol ilegal pada remaja yang telah disebutkan diatas seperti cemas yang berlebihan, tertekan, putus asa, malu, depresi, malas dalam melakukan aktivitas, menurunnya prestasi, isolasi sosial, dan menjadikan pribadi yang tertutup merupakan masalah yang sangat serius dan harus memberikan perhatian yang serius serta penyelesaian yang baik. Pentingnya solusi yang komprehensif dapat membantu remaja untuk menghindari keterlibatan dalam pinjaman online ilegal dan mengatasi dampak negatif akibat dari pinjaman online ilegal tersebut. Dengan cara-cara pencegahan dan penanganan yang tepat, harapannya remaja dapat lebih bijak dalam mengelola keuangannya dan dapat terhindar dari jeratan pinjaman online ilegal yang dapat mematikan mental remaja dan merugikan psikologis remaja.
Referensi
- Artikel UNESA: Pinjol Menjerat Mahasiswa: Kenali Faktor, Dampak dan Tips ala Dekan FEB UNESA https://www.unesa.ac.id/pinjol-menjerat-mahasiswa-kenali-faktor-dampak-dan-tips-ala-dekan-feb-unesa
- Jurnal Jurnal MediaTIK: Jurnal Media Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer, Universitas Negeri Makassar: Studi Literatur: Risiko Psikologis Penggunaan Fintech Lending Pada Mahasiswa https://journal.unm.ac.id/index.php/MediaTIK/article/download/2894/1776
- Kompasiana : Pinjol dan Kesejahteraan Psikologis Remaja: Menyelamatkan Generasi Muda dari Stress Keuangan https://www.kompasiana.com/nadienchandrawinata4413/65229e4d110fce3a25796232/pinjol-dan-kesejahteraan-psikologis-remaja-menyelamatkan-generasi-muda-dari-stress-keuangan?page=2&page_images=1
- Artikel Berita The Columnist: Gaya Hidup Hedonistik Remaja dan Dampak Pinjaman Online https://thecolumnist.id/artikel/gaya-hidup-hedonistik-remaja-dan-dampak-pinjaman-online-2713
- Jurnal Kajian Sosiologi, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya: Resiko dan dampak sosial judi online dan pinjaman online pada remaja https://journal.uny.ac.id/index.php/dimensia/article/view/66871
- Jurnal Ilmiah Sultan Agung, Universitas Islam Sultan Agung Semarang: Dinamika Psikologis Pengguna Pinjaman Online: Studi Kasus pada Mahasiswa yang Melakukan Pinjaman Online https://jurnal.unissula.ac.id/index.php/JIMU/article/view/40204/10455
Tentang Penulis
Poppy Kusuma Buana Rahajeng Putri lahir di Cirebon pada 06 Agustus 2003. Penulis merupakan seorang mahasiswi dari Universitas Pancasakti Tegal yang sedang menempuh Pendidikan S1 jurusan Manajemen. Penulis gemar mencoba hal-hal baru yang bermanfaat bagi keihidupan dan pengalaman penulis. Setelah lulus dari sekolah menengah, ia memutuskan untuk melanjutkan studinya di bidang Manajemen karena ingin mendalami dunia ekonomi serta mengembangkan keterampilan dalam mengelola suatu usaha atau bisnis.
Selama perkuliahan, Poppy tidak hanya fokus pada studi, ia juga terlibat dalam organisasi kampus dan kegiatan kepanitiaan yang memperluas jaringan serta meningkatkan skills atau keterampilannya. Pada saat menjadi anggota organisasi di kampus, Poppy sering kali menjadi panitia dalam event besar yang diselenggarakan oleh organisasi.
Opini dengan judul “Dampak Psikologis Pinjol Ilegal pada Remaja” merupakan opini pertama sekaligus pengalaman perdananya dalam menulis opini yang kemudian dipublikasikan. Melalui pengalaman ini, ia merasa kemampuan dan wawasannya menjadi bertambah. Poppy berharap dapat memanfaatkan kemampuan menulisnya agar memberikan wawasan dan memberikan kontribusi positif bagi para pembaca.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H