Mohon tunggu...
Munzir Arsyuddin
Munzir Arsyuddin Mohon Tunggu... wiraswasta -

Seorang Blogger sejak 2008, Alumni Perikanan Unhas, Mahasiswa Teknologi Perikanan Laut Pascasarjana IPB 2014 - Senang Dunia Jurnalistik dan Photography - Lebih senang menulis di Blog pribadi di banding tempat lain.\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pahami, Karakter Keras Orang Timur Indonesia, Keras, Tidak Kasar, Lembut Ketika Bertemu

8 Maret 2018   08:24 Diperbarui: 8 Maret 2018   10:06 3027
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: satujam.com

Banyak yang salah kaprah, melihat status dan komentar kawan saya orang Timur, dianggap kasar, dan tak sopan. Sehingga anggapannya mereka-mereka ini tak patut berkomentar.

Ketika hidup di Bogor, berdiskusi dengan beberapa kawan. Memang masih banyak anggapan2 kalau orang-orang2 timur kasar-kasar. Mahasiswanya Anarkis dll. Tapi suasana berbeda, ketika wajah ini bertemu dengan wajah, tangan ini bertemu dengan tangan. Bahkan Pipi ini bertemu dengan pipi.

Anggapan2 yang selama ini terframing seketika hilang. Bahkan ada kawan yang mengatakan,"Saya kira orang Makassar itu kasar dan keras" Ternyata tidak semua.

Saya jawab "Bukan Tidak semua, kasar dan keras terlihat karena budaya kita di Makassar dan budaya jawa tak sama" Lembutnya orang Sunda, beda dengan lembutnya orang bugis makassar, belum lagi lembutnya orang Ambon dan papua"

Yang harus kita lihat, bagaimana ketika mereka menjamu saudaranya, mungkin dari situ bisa kita lihat persamaan kesopanannya.

Melihat karakter orang-orang timur, memang terlihat keras, bahasanya kasar, perawakannya sangar. Ini ketika yang melihat orang-orang sunda atau Jawa.

Tapi cobalah ajak Ngopi-ngopi, kita akan disajikan berbagai kisah seorang pejuang. Ini sering saya temui di mereka yang sedang merantau.

Indonesia timur saja sangat banyak budaya dengan berbagai karakter budaya. Membahas budaya Bugis Makassar saja gak habis habis, apalagi budaya lainnya seperti di Bima, NTT, NTB, Bali, Maluku dan Papua.

Seperti diungkapkan oleh Mattulada (2011:12)[4], orang Makassar berkarakter keras dan sangat menjunjung tinggi kehormatan. Karakater keras tersebut bukan vandalism, anarkisme atau merusak dan tindak brutal lainnya. Keras yang dimaksud adalah tegas, berbicara lugas, berterus terang dan bertanggung jawab. Di balik sikap keras itu, orang Makassar sesungguhnya adalah orang yang ramah, sangat menghargai orang lain serta menjunjung tinggi nilai kesetiakawanan.

Jadi wajar ketika ada yang menyangkut harkat martabat saudara di Makassar, solidaritasnnya akan sangat tinggi.

Seorang kawan mengatakan, Jangan kau buat macam-macam. Jangan kau usik keramahan kami. Kalau tak mau Badik ini melayang ke tubuhmu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun