Baca juga : Keefisienan Pembelajaran pada Masa Daring di Era Pandemi Covid-19
3. Collaboration (Kolaborasi) adalah tentang bekerja bersama untuk mencapai tujuan dan menempatkan bakat, keahlian, dan kecerdasan untuk bekerja.Â
Di zaman abad 21, kolaborasi menjadi hal penting, hal ini kita dapat lihat dari perkembangan dunia bisnis teknologi saat ini dimana hal yang utama adalah kolaborasi antara dua atau tiga pihak, seperti bisnis transportasi online, toko online dan berbagai bisnis lain yang semuanya menempatkan kolaborasi sebagai satu hal yang utama untuk menjalankan roda bisnis dan hal itu yang akan dihadapi oleh peserta didik kita di masa depannya. Â
Melihat hal tersebut, kita harus mempersiapkan peserta didik kita dalam menghadapi hal tersebut karena profesi mereka dimasa yang akan datang tidak akan lepas dari sebuah kolaborasi. Kolaborasi di dalam proses pembelajaran, dapat kita mulai dengan menggunakan metode pembelajaran project base learning.Â
Dengan metode ini siswa akan saling berkolaborasi untuk mengerjakan proyek yang telah ditentukan oleh Guru dan tentunya komunikasi juga akan muncul disana karena setelah project selesai peserta didik akan mempresentasikan hasil projek mereka di depan Guru dan rekan-rekan mereka.Â
Dalam menggunakan metode ini, peran guru akan sangat penting sebagai fasilitaor dalam proses pembelajaran baik pada saat persiapan maupun pada saat pelaksanaan tetapi hal ini akan sangat berdampak baik dalam mempersiapkan anak setelah mereka terjun ke dalam masyarakat.
Baca juga : Cara Meningkatkan Semangat Belajar pada Saat Pembelajaran Daring dengan Ice Breaking
4. Creativity (Kreativitas) adalah mencoba pendekatan baru untuk menyelesaikan sesuatu, inovasi, dan penemuan. Abad ke-21 adalah saat yang menyenangkan untuk menjadi kreatif berkat teknologi. Tidak hanya cara kreativitas tradisional masih tersedia, tetapi ada banyak kemungkinan baru yang tersedia. Dalam proses pembelajaran saat ini juga perlu menuntut kreativitas dari peserta didik termasuk dalam belajar.Â
Di abad 21, guru tidak lagi menceramahi para peserta didiknya tetapi mendidik mereka supaya tahu cara belajar (learn how to learn) karena pada dasarnya semua informasi yang diajarkan sudah ada dalam gengaman mereka.Â
Mengasah kreativitas pada anak dapat dilakukan dengan kegiatan-kegiatan sederhana, tidak perlu mahal tetapi mampu menggali kreativitas mereka, salah satu contohnya, Guru mempersiapkan sedotan plastik, solasi, dan gunting. Minta peserta didik untuk membuat sebuah benda yang paling bagus menurut mereka.Â
Dengan permainan ide, peserta didik akan dipacu mencari referensi karya yang bagus dari sedotan, menganalisa pembuatan dari refensi yang mereka dapatkan dan membuat karya baru dari refensi yang mereka dapatkan. Banyak benda sederhana yang dapat digunakan untuk mengasah kreativitas tergantung sejauh mana kreativitas dari Guru untuk melakukan kegiatan tersebut.