Diferensiasi proses berkaitan dengan pemilihan langkah-langkah kegiatan pembelajaran:
- apakah kegiatan pembelajaran dilakukan secara individu atau berkelompok
- apakah siswa mengerjakan tugas secara mandiri atau bersama
- dikerjakan sambil mendengarkan musik atau harus senyap
- dengan duduk di lantai atau duduk di kursi
- apakah masih perlu bimbingan intensif atau hanya dengan sedikit bimbingan saja
- apakah materi disampaikan dengan agak lambat atau cepat.
Yang saya pahami dari paparan Tomlinson bahwa diferensiasi proses itu dekat dengan variasi strategi dan metode yang dilakukan guru untuk mencapai tujuan pembelajaran, seperti guru menerapkan jigsaw, think-pair-share, creative problem solving, problem-based learning, project-based learning, inquiry, discovery learning, cooperative controvercy, atau role playing.
3. Diferensiasi Produk || How students demonstrate what they’ve learned!
Produk dalam pembelajaran merupakan tagihan atau hasil yang diharapkan dari siswa setelah proses pembelajaran, setelah belajar satu unit/materi, satu semester atau bahkan satu tahun. Produk belajar dapat juga dimaknai sebagai hasil pekerjaan atau unjuk kerja siswa yang memiliki wujud seperti hasil tes, tulisan, karangan, pagelaran, pertunjukan, pidato, presentasi, rekaman, diagram dan lain sebagainya yang mencerminkan pemahaman murid. Setelah belajar diharapkan siswa tidak hanya tahu tetapi mampu menggunakan dan mengembangkannya.
Dua hal yang harus dipedomani dalam mendiferensiasi produk, antara lain:
- Memberi tantangan dan keragaman
- Memberi pilihan cara mengekspressikan hasil pembelajaran
Dalam mengimplementasikan pembelajaran diferensiasi produk, guru juga perlu memperhatikan:
- Kualitas produk yang dihasilkan siswa
- Konten yang terkandung dalam produk
- Bagaimana siswa menghasilkan produk
Dengan kata lain, guru harus mendampingi siswa menghasilkan produk belajar yang diharapkan. Meminjam istilah Tomlinson, jangan sampai siswa bingung dan frustrasi tanpa mentoring dari guru yang membuat siswa overdosis dalam kebingungan dan frustrasi belajar. Selanjutnya guru wajib membuat rubrik penilaian terhadap produk yang dihasilkan siswa.
Penutup
Baiklah sahabat inspiratif, sebagai penutup saya kutipkan beberapa poin penting yang mendasari pembelajaran berdiferensiasi sebagaimana dipaparkan Tomlinson:
- Siswa mungkin memiliki persamaan dalam hobby, bobot badan, sifat, kesukaan dan ketidaksukaan
- Sebagai manusia tentu siswa memiliki banyak persamaan tetapi sebagai individu mereka berbeda satu dengan lainnya
- Fakta berbicara bahwa siswa dengan usia yang sama tidak sama dalam hal belajar
Pembelajaran berdiferensiasi:
- bukanlah pembelajaran individu
- bukan pula pembelajaran yang kacau
- bukanlah pembelajaran yang mengelompokkan siswa yang homogen
- bukan pula pembelajaran yang “memakaikan baju yang sama” kepada seluruh siswa
Pembelajaran berdiferensiasi memiliki esensi:
- fokus pada pembelajaran bermakna dan pemberdayaan siswa
- melaksanakan sekaligus memonitor beragam kegiatan di kelas secara bersamaan
- mengelompokkan siswa secara fleksibel, menampung siswa yang kuat di beberapa bidang dan mungkin lemah di bidang lain
- pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered)