Tidak kurang dari Niluh Djelantik, Ketua Departemen Bidang UMKM Dewan Pimpinan Pusat Partai Nasdem yang langsung pamit mundur tak lama usai pendeklarasian Anies. Melalui akun Twitter-nya, desainer kondang ini beralasan "Anies Baswedan berada di seberang kami...."
Lalu ada pula Fredriek Lumalente, Ketua DPW Gerakan Restorasi Pedagang dan UMKM Â (Garpu) Partai Nasdem Sulawesi Utara. Kepada detikcom, Fredriek terang-terangan berkata tidak senang pada Anies sehingga memutuskan mundur.
Dari Bali, Wakil Ketua Bidang Hubungan Eksekutif DPW Partai Nasdem Bali Anak Agung Ngurah Panji Astika juga mengambil langkah serupa. Alasannya juga sama, yakni merasa tidak sreg dengan keputusan Surya Paloh mencapreskan Anies.
Beberapa lembaga survei menambahkan indikasi efek negatif pencapresan Anies bagi Partai Nasdem. Syaiful Mujani Research and Consulting (SMRC) misalnya, mengatakan bahwa suara dukungan terhadap Nasdem menurun tajam di wilayah Indonesia Timur.
Sedangkan Political Weather Station (PWS) menyebut dalam hasil analisisnya, sebagaimana diberitakan detikcom, angka elektabilitas Partai Nasdem melorot tajam usai pendeklarasian Anies. Penurunan ini akibat banyak responden yang bersikap tidak akan memilih Partai Nasdem lagi.
Jika pada Pemilu 2019 Partai Nasdem memperoleh suara nasional 9,05%, hasil survei PWS pada Oktober 2022 ini menunjukkan jika elektabilitasnya hanya 3,9%. Surya Paloh tentu tidak ingin hasil survei ini menjadi kenyataan.
Jadi, apakah mencapreskan Anies Baswedan adalah langkah ngawur dari Surya Paloh? Langkah yang membuat Partai Nasdem ditinggalkan pendukungnya?
Buntung atau Untung?
Tunggu dulu. Masih dari hasil survei dan analisa kedua lembaga tadi, di balik penurunan dan meningkatnya sentimen negatif sebagaimana dikabarkan, ternyata ada juga hal positif dari deklarasi Anies.
Hasil analisis PWS tadi belum semuanya dijabarkan di sini. Meski elektabilitas melorot dan sentimen negatif terhadap Partai Nasdem menukik, tetapi persentase sentimen positif malah bertambah signifikan.
Masih mengutip detikcom, jika sentimen negatif terhadap Partai Nasdem meningkat dari 11,7% menjadi 16,1% alias hanya 2,4%, maka peningkatan sentimen positif lebih besar dari itu. Yakni dari mulanya 17,7% menjadi 27,5%, meningkat 9,8%.
Coba kita pakai analogi dagang. Untuk itu kita andaikan Partai Nasdem sebagai sebuah restoran dan Anies Baswedan adalah menu baru.