Mohon tunggu...
Vox Populi
Vox Populi Mohon Tunggu... Buruh - Pengamat

Vox populi vox moneta

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pilpres 2024 adalah Saat Tepat Megawati "Bayar Utang" ke Prabowo

7 Oktober 2022   22:54 Diperbarui: 7 Oktober 2022   22:57 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
FOTO: Istimewa via RMOL.id

Bagaimana dengan 2024?

Gerindra sudah sejak jauh-jauh mendeklarasikan Prabowo sebagai capres mereka di Pilpres mendatang. Sebaliknya, PDIP masih belum menentukan sikap. Malah agaknya Megawati tengah galau luar biasa antara mengusung puterinya, Puan Maharani, atau menunjuk Ganjar Pranowo.

Sebagai seorang ibu yang sayang anak, jelaslah Megawati ingin menyeponsori Puan. Toh, modal Puan sangat kuat, yakni dalam bentuk PDIP dan Megawati. Plus, darah Soekarno.

Masalahnya, sekalipun sudah ditempatkan sebagai menteri di periode pertama Jokowi menjabat, lalu menjadi Ketua DPR, nama Puan tak kunjung dikenal luas oleh calon pemilih. Elektabilitasnya benar-benar elek (jelek, jw.). Kalah jauh dari Ganjar.

Karena itulah Megawati diduga sedang galau berat belakangan ini. Bingung sebingung-bingungnya. Bagaikan disuruh makan buah simalakama saja.

Sebagai penguasa PDIP, bisa saja Megawati tetap ngotot mengajukan Puan sebagai capres. Namun risikonya terlampau besar, yakni kalah. Dan ini bisa jadi turut memengaruhi perolehan suara partai di pemilihan legislatif.

Sebaliknya, mengajukan Ganjar yang sedang moncer-moncernya bisa jadi langkah cemerlang bagi PDIP. Peluang gubernur Jawa Tengah itu untuk menang terhitung besar. Namun, tegakah Megawati mengecewakan puterinya?

Di momen inilah agaknya Megawati dan PDIP harus mengambil jalan tengah. Mencoba berpikir realistis, baik demi masa depan partai juga bagi kebaikan karier Puan sendiri.

Mengusung Puan dan kalah, mau tak mau PDIP harus menyingkir dari lingkaran kekuasaan. Mereka musti "puasa" lagi seperti saat SBY memegang tampuk kekuasaan selama 2 periode. Mana ada politikus PDIP yang mau mengulang masa-masa itu.

Kketimbang memaksakan diri dengan potensi hasil yang sudah bisa diprediksi, yakni kemungkinan besar bakal kalah, kenapa tidak menurunkan Puan sebagai cawapres dan mencarikan pasangan yang punya peluang menang besar?

Bagi Puan sendiri, menjadi cawapres merupakan batu loncatan yang bakal sangat membantu bagi langkahnya ke depan. Jika di 2024 dia dan pasangannya menang, lalu dia menduduki jabatan wakil presiden, itu merupakan modal serta bekal yang sangat bagus untuk mencalonkan diri di 2029.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun