Mohon tunggu...
Politik14 14
Politik14 14 Mohon Tunggu... -

Serunya politik sejak Pemilu 2014...

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Pidato Jokowi di #KAA Berani dan Mengesankan! (Transkrip Pidato Presiden)

23 April 2015   10:43 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:46 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1429760530880753185

Yang mulia para hadirin sekalian,

Ketidakadilan global juga terasa ketika sekelompok Negara enggan mengakui realita dunia yang sudah berubah. Pandangan yang mengatakan bahwa persoalan ekonomi dunia hanya dapat diselesaikan oleh Bank Dunia, oleh IMF, dan oleh ADB adalah pandangan yang usang, yang perlu dibuang.

Saya berpendirian pengelolaan ekonomi dunia tidak bisa diserahkan hanya kepada tiga lembaga keuangan internasional itu. Kita wajib membangun sebuah tatanan ekonomi dunia baru yang terbuka bagi kekuatan-kekuatan ekonomi baru. Kita mendesak dilakukannya reformasi arsitektur keuangan global untuk menghilangkan dominasi kelompok Negara atas negara-negara lain.

Saat ini dunia membutuhkan kepemimpinan global yang kolektif, yang dijalankan secara adil dan bertanggung jawab dan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi baru yang sedang bangkit, sebagai Negara berpenduduk muslim terbesar di muka bumi, sebagai Negara demokrasi terbesar ketiga di dunia siap memainkan peran global sebagai kekuatan positif bagi perdamaian dan kesejahteraan. Indonesia siap bekerjasama dengan semua pihak untuk mewujudkan cita-cita mulia itu.

Yang mulia para hadirin sekalian,

Hari ini dan hari esok kita berkumpul di Jakarta ini untuk menjawab tantangan ketidakadilan dan ketidakseimbangan itu. Hari ini dan hari esok rakyat kita menanti jawaban terhadap persoalan-persoalan yang mereka hadapi. Hari ini dan hari esok dunia menanti langkah-langkah kita dalam membawa bangsa-bangsa Asia dan Afrika berdiri sejajar sama tinggi dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Kita bias melakukan itu semua dengan membumikan semangat Bandung, dengan mengacu pada tiga cita-cita yang diperjuangkan para pendahulukita 60 tahun yang lalu.

Pertama, kesejahteraan. Kita harus mempererat kerjasama untuk menghapuskan kemiskinan, meningkatkan pendidikan dan pelayanan kesehatan, mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi,dan memperluas lapangan kerja.

Kedua, solidaritas. Kita harus tumbuh dan maju bersama dengan meningkatkan perdagangan dan investasi di antara kita. Dengan membangun kerjasama ekonomi antar kawasan Asia dan Afrika, dengan saling membantu dalam membangun konektivitas, membangun infrastruktur yang menghubungkan pelabuhan-pelabuhan kita, bandara-bandara kita, dan jalan-jalan kita. Indonesia akan bekerja menjadi jembatan maritim yang menghubungkan kedua benua.

Yang ketiga, stabilitas internal dan eksternal serta penghargaan kepada hak-hak asasi manusia. Kita harus bertanya, apa yang salah dengan kita sehingga banyak negara-negara Asia Afrika dilanda berbagai konflik internal dan eksternal yang menghambat pembangunan ekonomi kita.

Kita harus bekerjasama dalam mengatasi ancaman kekerasan, pertikaian, dan radikalisme seperti ISIS. Kita harus melindungi hak-hak rakyat kita. Kita harus menyatakan perang terhadap narkoba yang menghancurkan masa depan anak-anak kita. Kita harus menyelesaikan berbagai pertikaian baik di dalam negeri maupun antar Negara secara damai. Oleh karenanya, Indonesia memprakarsai pertemuan informal negara-negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk mencari penyelesaian berbagai konflik yang kini melanda dunia Islam.

Kita juga harus bekerja keras menciptakan stabilitas keamanan eksternal yang menjadi prasyarat bagi kelancaran pembangunan di setiap negara. Kita harus bekerjasama untuk memastikan bahwa samudera kita, laut kita aman bagi lalu-lintas perdagangan dunia. Kita menuntut agar sengketa antar Negara tidak diselesaikan dengan penggunaan kekerasan. Inilah tugas dan tantangan di hadapan kita yang harus kita temukan dan rumuskan cara penyelesaiannya dalam sidang KAA ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun