Mohon tunggu...
Politik14 14
Politik14 14 Mohon Tunggu... -

Serunya politik sejak Pemilu 2014...

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Inilah Solusi Jitu Tuntaskan Kemelut Budi Gunawan Alias #KisruhBG

17 Februari 2015   18:09 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:02 1003
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau dua-duanya gak bisa dipaksa, pakai alat kekuasaan lain, biar rakyat percaya bahwa kekuasaan masih ada di tangan presiden, bukan di tangan politisi di sekeliling Istana. Pecat saja Abraham Samad dan Budi Gunawan. Jangan beri keduanya kekuasaan apapun agar keduanya paham siapa yang jadi bos di negeri ini.

Setelah kisruh yang mengatasnamakan institusi hukum (KPK vs Polri) ini berakhir, silakan KPK bekerja seperti biasa (di antaranya melanjutkan kasus Rekening Gendut), dan presiden pun bisa kerja kerja kerja lagi seperti semestinya (di antaranya menunjuk satu orang pembantu untuk memimpin Polri).

Silakan saja presiden mengadakan kunjungan ke luar negeri berhari-hari atau ngantor di Istana Bogor berminggu-minggu. Tapi sebagai rakyat, kita punya hak untuk menuntut agar presiden segera menyelesaikan pekerjaan rumah yang semestinya bisa dituntaskan hanya dalam hitungan hari. Kita punya hak untuk kecewa dan menganggap pemerintahan ini tidak becus. Kita punya posisi kuat untuk curiga sana curiga sini, berhubung saat menentukan kepala kementerian semua berjalan lancar tapi saat memilih kepala kepolisian sampai berlarut-larut seperti ini.

Kembali ke usul pakar hukum Jimly di atas, hapus segera kosakata Kapolri dari sosok bernama Budi Gunawan. Pastikan dia mundur dengan legowo, juga pastikan KPK menerima keputusan praperadilan dengan lapang dada (sekalipun keputusan itu berpotensi besar merusak tatanan hukum tanah air).

Sederhana kan solusinya? Bagaimana menurut Anda?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun