Tiba-tiba, sesosok bayangan muncul di kegelapan. Langkah-langkah beratnya menghantui mereka, dan mereka merasakan keberadaan sesuatu yang tak terlihat di sekitar mereka. Mereka berlari menuju hutan, berusaha melarikan diri dari ancaman yang mengintai.
Namun, semakin mereka memasuki hutan, semakin jelas terasa bahwa mereka tidak sendirian. Suasana hutan semakin menakutkan, pohon-pohon menjulang tinggi seakan menyembunyikan sesuatu dalam kegelapan mereka.
Dalam kegelapan pekat, mereka tiba di sebuah pemakaman tua yang terbengkalai. Kuburan-kuburan usang menjulang di bawah sinar rembulan yang samar. Namun, yang lebih mengejutkan, mereka melihat sosok wanita berkepala terbang di atas makam tua. Mata merahnya berkilauan, senyumnya menyeramkan membuat bulu kuduk mereka merinding.
Tanpa ragu, mereka berlari kembali ke rumah tua itu. Namun, sesuatu menghalangi mereka di pintu masuk. Sosok bayangan besar berdiri di depan mereka, menghalangi jalan pulang.
Dalam ketakutan yang mendalam, mereka berusaha mencari jalan keluar, tapi semakin mereka berlari, semakin terjebak dalam labirin kegelapan yang menakutkan.
Saat mereka hampir putus asa, Maya mendapat ide. Dia mengingat legenda yang mereka teliti, menyadari bahwa hanya dengan menghadapi ketakutan mereka, mereka bisa melepaskan diri dari kutukan desa itu.
Dengan tekad bulat, mereka menghadapi hantu-hantu yang menghantui mereka. Mereka menghadapi ketakutan mereka dengan berani, dan akhirnya, sesuatu yang mengejutkan terjadi. Bayangan-bayangan itu mulai memudar, dan suasana di sekitar mereka mulai terang.
Mereka keluar dari rumah tua itu, melewati hutan yang kini damai di bawah sinar matahari pagi. Mereka menyadari bahwa mereka telah berhasil mengalahkan kutukan desa itu, dan kembali ke perguruan tinggi dengan cerita yang tak terlupakan.
Dari malam itu, mereka belajar bahwa sesuatu yang menakutkan tidak selalu harus ditakuti. Kadang-kadang, hanya dengan menghadapinya dengan berani, kita bisa mengatasi ketakutan kita dan menemukan kekuatan di dalam diri kita yang tidak pernah kita duga sebelumnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H