Saat mereka saling menatap dengan pandangan yang penuh tanda tanya, ketegangan semakin terasa. Setiap getaran kecil terasa memenuhi ruangan, menciptakan atmosfer yang sulit dijelaskan dengan kata-kata. Di tengah kegelapan, meja kayu tua menjadi pusat perhatian, seolah menjadi panggung untuk peristiwa-peristiwa misterius yang mungkin akan terungkap.
Namun, meskipun ketegangan melingkupi mereka, semangat dan ketertarikan mereka dalam penelitian tidak pernah pudar. Dengan hati yang berdebar-debar, mereka siap memulai sesi penelitian mereka, siap untuk mengungkap misteri yang tersembunyi dalam rumah tua yang terlupakan itu.
"Dari apa kita harus menulis?" desis seorang mahasiswa, suaranya nyaris tenggelam di antara deru angin malam yang menusuk tulang.
Mata mereka saling memandang di dalam ruang tengah rumah tua yang terbengkalai itu. Cahaya yang redup menyilaukan, menciptakan bayangan yang menyeramkan di setiap sisi ruangan. Udara terasa tegang, seolah-olah kesunyian malam itu membawa pesan-pesan yang tak terucapkan dari masa lalu yang suram.
Maya, yang menjadi pemimpin rombongan, menarik napas dalam-dalam sebelum memberikan jawaban, "Legenda... mengenai ketakutan. Tentang segala sesuatu yang merayap di benak kita di malam yang gelap seperti ini."
Suara kata-kata Maya seakan seperti bisikan yang menyusup dari alam gaib, merayap masuk melalui celah-celah dinding tua rumah itu. Mahasiswa lainnya menggigil, terkejut oleh atmosfer yang semakin menakutkan.
"Tapi, apa yang sesungguhnya kita cari di sini?" tanya salah seorang mahasiswa lagi, suaranya serak oleh keraguan yang mendalam.
Maya menatap ke dalam kegelapan di luar jendela, seolah-olah mencari jawaban dari sana. "Bagaimana jika kita meneliti legenda tentang 'Hantu Wanita Berkepala Terbang' yang sering disebut oleh penduduk setempat?" Maya mengusulkan.
Semua anggota rombongan setuju. Mereka mulai merumuskan rencana penelitian mereka, mencatat setiap detail yang diperlukan. Namun, semakin dalam mereka menyelidiki cerita tentang hantu tersebut, semakin suram dan menakutkan suasana di sekeliling mereka.
Ketika jam menunjukkan pukul dua belas malam, sebuah suara aneh terdengar dari luar rumah tua tersebut. Wajah-wajah mereka memucat karena ketakutan, saling berpandangan dalam ketegangan yang membelenggu. Suara itu semakin membesar, seolah ada sesuatu yang mencoba menembus dinding rumah.
Tanpa ragu, mereka sepakat untuk menyelidiki. Dengan hati-hati, mereka melangkah keluar ke teras rumah tua itu. Angin malam yang dingin membuat mereka gemetar, tapi rasa ingin tahu dan ketakutan mendorong mereka maju.