Mohon tunggu...
Komang Sumertawan
Komang Sumertawan Mohon Tunggu... Dokter - Tentang Saya

Orang Bali yang merantau ke Bali, senang dengan berbagai hal yang berkaitan dengan kesehatan, saat ini berprofesi sebagai dokter Ayurveda, mencari rejeki di Ubud; senang dengan segala hal yang berkaitan dengan komputer dan teknologinya walaupun saat ini tidak begitu aktif karena padatnya aktivitas pekerjaan; senang dengan aktifitas dengan kamera, walaupun kameranya jarang dipakai.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Kecelakaan, Akankah yang Bersalah Bertanggung Jawab?

4 Juni 2023   23:54 Diperbarui: 4 Juni 2023   23:56 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen pribali-bemper mobil penabrak

Sebagai pengguna jalan raya, kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi saat kita berkendara di jalan, apakah kita akan selamat sampai di tujuan atau tidak, semuanya kembali kepada bagaimana perilaku berkendara pengguna jalan raya. Yang bisa kita lakukan adalah berkendara sebaik mungkin dengan tetap awas akan lingkungan sekitar akar kita selalu selamat dalam perjalanan. 

Namun apa daya, walaupun kita sudah berperilaku sebaik mungkin dalam berkendara tetap saja halangan tidak bisa dihindarkan. Hal itulah yang saya alami beberapa hari lalu saat saya sedang menjalankan hak dan kewajiban sebagai pengguna jalan raya. 

Saat itu saya sedang dalam perjalanan dari arah Sukawati menuju ke Gianyar kota. Dalam perjalanan saya berniat untuk mampir sebentar untuk membeli larutan penyegar kaki tiga di indomaret. Oleh karena itu kendaraan saya pinggirkan terlebih dahulu dan berhenti.

Belum ada beberapa saat berhenti saat istri saya akan keluar dari mobil tiba-tiba terdengar suara benturan dari luar dua kali. Ternyata mobil saya disrempet di bagian kanan oleh sebuah mobil avanza. Srempetan ini membuat spion kanan mobil saya lompat menjauh dari mobil dan hancur. 

Sebuah mobil avanza putih jelas sekali menyambar spion kanan mobil saya. Beberapa meter kemudian mobil ini berhenti, cukup jauh dari mobil saya. Saya langsung keluar dari mobil untuk mendekati mobil tersebut, tentu saja dengan maksud untuk komplain, karena mobil saya yang diam manis di pinggir jalan disambar oleh avanza tersebut.

Sebelum saya sampai dekat dengan mobil tersebut, si pengendara sudah keluar, ya tentu saja saya panggil supaya dia tahu bahwa yang disrempet adalah mobil saya. Saya tanya baik-baik mengapa mobil saya disrempet.

Saya ajak dia mendekat ke mobil saya, untuk menunjukkan kepada dia bahwa spion mobil saja hancur dan body mobil saya baret karena kejadian tersebut.

Dokumen pribadi-spion mobil hancur 
Dokumen pribadi-spion mobil hancur 

Dia ikut mengambil spion saya yang terbang. Sambil berjalan mengamati body mobil saya dia berbicara menyalahkan saya karena berhenti tanpa memberi kode sign kiri. Tentu saja saya tidak terima karena jauh sebelum berhenti saya sudah memberi sign kiri. Karena jika saya benar tidak memberi sign kiri saat berhenti, sebelum disrempet mobil saya pasti sudah ditabrak oleh motor di belakang saya yang mencoba untuk mendahului dari sebelah kiri.

Ketika melihat body mobil saya yang baret, dia berkilah bahwa baret bukan disebabkan oleh mobilnya, dia mengklaim baret di mobil saya merupakan baret lama. Sekali lagi saya tidak terima, karena saya tahu mobil saya. Saya ajak di untuk ke mobilnya untuk menunjukkan kepadanya bahwa mobilnya lah yang membuat baret tersebut. 

Saya tanya namanya siapa dan saya tanya dari mana mau kemana. Saat itu dia menyaku namanya Wayan A**a, dari Seminyak mau ke Ubud. Saya juga meminta nomor kontaknya.

Ketika dia melihat bahwa cat mobil saya menempel di bumper ban kiri depan mobilnya, dia terdiam seribu bahasa. Sayapun mulai bertanya padanya, "jadi ini harus bagaimana?"

"Karena mobil saya rusak, baret dan spion kananya hancur, maka bli mesti mengganti kerusakannya.", begitu saya sampaikan padanya. 

"Saya harus mengganti total?" dia bertanya.

"Ya tentu saja, kan bli yang nyerempet mobil saya, kondisi mobil saya diam di pinggir jalan." jawab saya.

"Jadi gini saja, saya minta identitasnya, nanti selesai perbaikan saya akan menghubungi bli lagi." 

Saya diberi SIM, tidak untuk saya tahan, hanya saya foto kemudian dikembalikan. Saya juga sempat mengambil gambar bumper mobilnya yang baret dan plat nomor mobilnya. 

Setelah memegang identitasnya, ternyata nama yang dibilang sebelumnya berbeda dengan nama di SIMnya. Di SIMnya nama yang tertulis adalah Wayan Kar**a. Ya tidak jauh berbeda sih, kanya beda 1 hurup saja. Saya tanya lagi mau kemana, jawabannya berbeda lagi. 

Kali ini dia bilang mau ke Tampaksiring. Padahal di awal bilang mau ke Ubud. 

Akhirnya saya membiarkannya pergi setelah mengatakan akan menghubunginya lagi. 

Sampai saya membiarkannya pergi, tidak ada kata maaf satupun karena sudah menyerempet mobil saya. Entah saya bodoh bin dungu atau bagaimana, kenapa saya kalem saja. Yang jelas dalam benak saya, karena sama-sama orang Bali, maka orang ini bisa dipercaya, itu yang saya pikirkan. 

Di bawah ini videonya-


Setelah saya berdiskusi dengan istri, kami memutuskan untuk ke bengkel toyota untuk mencari solusi. Sampai di sana, bengkel menjelang tutup. Setelah di cek oleh mekanik, spion yang saya cari harganya 1.75 juta dan itupun barangnya tidak ada. Jika mau pesan dulu harus tunggu selama 1-3 bulan katanya. Wow.

Sayapun memutuskan pulang dengan mobil yang tidak memiliki kuping kanan. Rencana healing ke kota Gianyar batal. 

Sampai dirumah saya mulai hunting spion di toko ijo dan orange. Ternyata harganya tidak jauh berbeda dengan bengkel toyota. Namun lebih murah sedikit. Sekaligus saya hunting bengkel untuk perbaiki cat body.

Bertanya kepada bengkel terdekat ternyata harga lebih mahal dan barang juga tidak ada stok. Mampus dah.

Saya juga sempatkan berkirim pesan kepada bli wayan ini. Pesan saya dibalas keesokan harinya. Hanya di balas "Ngih, osa."

Terakhir saya berkirim pesan 2 hari lalu, untuk tetap keep and touch, dengan bertanya apakah dia punya saran bengkel cat body yang ada di Ubud dan sampai saat pesan saya tidak di BALAS. Entah dia orang yang sangat sibuk atau orang penting, saya tidak tahu. Karena pekerjaannya adalah tour guide, driver for hire, rent car.

Namun apapun itu, saya asumsikan BELIAU ini mencoba untuk sembunyi dari tanggung jawab.

Saya belum menghubunginya lagi, karena belum dapat spion dan bengkel yang tepat, jadi belum tahu estimasi biaya yang harus dikeluarkan untuk perbaiki mobil.

Semoga saja terjangkau di kantong dan yang bersangkutan bertanggungjawab, membawa nilai-nilai baik dan polosnya orang Bali, seperti yang terlihat di dunia luar.

Semoga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun