Mohon tunggu...
Komang Sumertawan
Komang Sumertawan Mohon Tunggu... Dokter - Tentang Saya

Orang Bali yang merantau ke Bali, senang dengan berbagai hal yang berkaitan dengan kesehatan, saat ini berprofesi sebagai dokter Ayurveda, mencari rejeki di Ubud; senang dengan segala hal yang berkaitan dengan komputer dan teknologinya walaupun saat ini tidak begitu aktif karena padatnya aktivitas pekerjaan; senang dengan aktifitas dengan kamera, walaupun kameranya jarang dipakai.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Kecelakaan, Akankah yang Bersalah Bertanggung Jawab?

4 Juni 2023   23:54 Diperbarui: 4 Juni 2023   23:56 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen pribali-bemper mobil penabrak

Saya tanya namanya siapa dan saya tanya dari mana mau kemana. Saat itu dia menyaku namanya Wayan A**a, dari Seminyak mau ke Ubud. Saya juga meminta nomor kontaknya.

Ketika dia melihat bahwa cat mobil saya menempel di bumper ban kiri depan mobilnya, dia terdiam seribu bahasa. Sayapun mulai bertanya padanya, "jadi ini harus bagaimana?"

"Karena mobil saya rusak, baret dan spion kananya hancur, maka bli mesti mengganti kerusakannya.", begitu saya sampaikan padanya. 

"Saya harus mengganti total?" dia bertanya.

"Ya tentu saja, kan bli yang nyerempet mobil saya, kondisi mobil saya diam di pinggir jalan." jawab saya.

"Jadi gini saja, saya minta identitasnya, nanti selesai perbaikan saya akan menghubungi bli lagi." 

Saya diberi SIM, tidak untuk saya tahan, hanya saya foto kemudian dikembalikan. Saya juga sempat mengambil gambar bumper mobilnya yang baret dan plat nomor mobilnya. 

Setelah memegang identitasnya, ternyata nama yang dibilang sebelumnya berbeda dengan nama di SIMnya. Di SIMnya nama yang tertulis adalah Wayan Kar**a. Ya tidak jauh berbeda sih, kanya beda 1 hurup saja. Saya tanya lagi mau kemana, jawabannya berbeda lagi. 

Kali ini dia bilang mau ke Tampaksiring. Padahal di awal bilang mau ke Ubud. 

Akhirnya saya membiarkannya pergi setelah mengatakan akan menghubunginya lagi. 

Sampai saya membiarkannya pergi, tidak ada kata maaf satupun karena sudah menyerempet mobil saya. Entah saya bodoh bin dungu atau bagaimana, kenapa saya kalem saja. Yang jelas dalam benak saya, karena sama-sama orang Bali, maka orang ini bisa dipercaya, itu yang saya pikirkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun