Mohon tunggu...
Triyatni Ashari
Triyatni Ashari Mohon Tunggu... Full Time Blogger - 日本語 🎓| An Educator | Mompreneur | Blogger | Ex-Broadcaster

Netizen Belajar | Amateur Writer | "Merendahlah, sehingga tidak ada seorang pun yang bisa merendahkanmu. Mengalahlah, sehingga tidak ada seorang pun yang bisa mengalahkanmu" ~ Kang Maman | Blog : https://www.pohontomat.com

Selanjutnya

Tutup

E-Sport

Anak Hobi Bermain Game? Ayah Bunda Bisa Mengarahkannya Menjadi Atlet eSport

18 Oktober 2021   06:50 Diperbarui: 25 Oktober 2021   21:12 628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Onur Binay on Unsplash   

Mas Henov, selaku Head Coach LEAD  (tangkapan layar pribadi)
Mas Henov, selaku Head Coach LEAD  (tangkapan layar pribadi)

Mengarahkan Minat Anak

Mbak Dyah Rasyida, selaku Srikandi Player IndiHome di webinar kemarin memberikan penjelasan tentang peran dan dukungan Telkom bagi ekosistem eSport melalaui LEAD by IndiHome. IndiHome menyediakan paket games untuk para pemain game. Aktivitas tanpa batas membantu para professional gamer untuk lebih meningkatkan kualitas diri. Kini, latihan menjadi pemain professional bisa kita wujudkan dari rumah.

Adapun Mas Henov, selaku Head Coach LEAD by IndiHome juga menjelaskan perumpamaan gaming ini seperti halnya F1. Kenapa F1 masuk ke olahraga?

Esport membutuhkan yang namanya reaction time, yang artinya kecepatan yang kita butuhkan dari apa yang dilihat, diproses di otak, dan diaplikasikan. Sama Halnya F1, pembalap harus melihat jalur balap, melakuan proses di otak dan bisa menggerakan stir dengan tepat. Bedanya dengan game, aplikasinya dilakukan pada joystick dan virtual.

Contoh olahraga catur juga. Catur memiliki turnamen namun secara umum mirip dengan mobile games. Tidak perlu banyak bergerak, namun cukup menggunakan startegi dan stamina. Begitulah gambaran untuk para atlet eSport di bidang mobile games.

Berdo'a yang Terbaik

Sebagai orang tua, kita tentu ingin yang terbaik untuk anak. Kemarin sempat ada yang menanyakan, bagaimana meyakinkan orang tua soal ini? kata Mas Henov hal tersebut harus dibicarakan kedua pihak.

Dari sisi anak apakah mau dibina menjadi atlet? Dari sisi orang tua apakah ingin anaknya menjadi atlet eSport? Pasti butuh waktu, apalagi kepopuleran eSport baru mulai semenjak pandemi ini. Mengajak anak masuk Akademi khusus bisa menjadi jalan tengah agar anak bisa bermain game dengan bijak dan bermanfaat bagi masa depannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten E-Sport Selengkapnya
Lihat E-Sport Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun